Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSI Targetkan Pertumbuhan Laba Sebesar 35 Persen hingga Akhir 2022

Kompas.com - 26/08/2022, 17:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI optimistis bahwa kinerja positif perseroan dapat berlanjut hingga akhir tahun 2022. Ini didukung oleh berbagai strategi bisnis dilakukan, mulai dari ekspansi pembiayaan hingga peningkatan pendapatan berbasis komisi.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pertumbuhan laba bersih BSI dari kuartal ke kuartal cukup positif, di mana pada kuartal pertama 2022 laba bersih tumbuh 33,18 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan pada kuartal kedua tumbuh 41,31 persen secara yoy. Oleh karenanya, hingga akhir tahun Ia optimis laba bersih perseroan dapat tumbuh hingga 35 persen.

"Kalau ditanya berapa proyeksi laba kita di akhir tahun ini, mungkin pertumbuhannya akan bertahan di angka sekitar 30 sampai 35 persen barang kali, dibandingkan tahun lalu," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Paruh Pertama 2022, BSI Bukukan Laba Bersih Rp 2,13 Triliun

Lebih lanjut Ia bilang, target tersebut akan direalisasikan melalui sejumlah strategi bisnis untuk mendongkrak tingkat profitabilitas perseroan.

Pertama, bank dengan kode emiten BRIS itu akan melakukan ekspansi pembiayaan, dengan target hingga akhir tahun sebesar 12 persen secara yoy. Ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan berbasis pembiayaan.

"Sudah barang tentu ekspansi pembiayaan yg sehat dan sustain dengan pertumbuhan yg kita canangkan di atas 12 persen akan kita capai," kata Hery.

Baca juga: BSI Bakal Right Issue, Dananya untuk Akuisisi Unit Usaha Syariah BTN?

Pada saat bersamaan, perseroan akan melakukan perbaikan kualitas pembiayaan. Hery menargetkan, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) dapat ditekan hingga 2,75 persen.

Dari sisi penghimpunan dana, bank syariah terbesar itu akan memacu dana murahya melalui salah satu produk tabungan andalannnya, Tabungan Wadiah. Adapun saat ini, CASA ratio BSI sudah mencapai 60 persen.

"The highest dibandingkan masa-masa sebelumnya," ujar Hery.

Terakhir, BSI berencana mendongkrak sumber pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI), lewa optimalisasi digitalisasi. Kemudian, perusahaan juga akan mengandalkan produk gadai emas, yang saat ini portofolionya sudah mencapai Rp 5 triliun.

"Sehingga 2022, fee based bisa tumbuh di atas 20 persen," ucap Hery.

Baca juga: BSI Bakal Right Issue 6 Miliar Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com