Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DME Bakal Gantikan Elpiji, Bos PTBA: Produksi Dimulai Tahun 2026

Kompas.com - 26/08/2022, 21:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA tengah membangun hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

DME ini nantinya akan mengganti Liquified Petroleum Gas (Elpiji) sebagai bahan bakar rumah tangga.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, proyek ini telah dilakukan groundbreaking pada 24 Januari 2022 dan diperkirakan akan selesai dibangun pada 2026.

Adapun proyek ini dikerjakan PTBA bersama PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Amerika Serikat Air Products and Chemicals Inc (APCI).

"Kalau sesuai timeline kita, kan pembangunan kurang lebih 3 tahun. Kalau tahun depan sudah mulai (dibangun), diharapkan 2026 sudah hasilkan produk DME itu," ujarnya di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Menteri ESDM Sebut DME Lebih Hemat Dibandingkan Elpiji, Ini Alasannya

Progres proyek DME, tunggu Perpres soal KEK

Saat ini, kata dia, pembangunan proyek fasilitas DME ini masih menunggu proses administratif berupa peraturan presiden (Perpres) agar kawasan proyek atau Kawasan Industri Tanjung Enim dapat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Sembari menunggu, dilakukan juga pengujian coal sampling dan penelitian lahan di kawasan proyek.

"Tahun ini harapannya (lahan proyek) bisa jadi kawasan ekonomi khusus. Kita harapkan simultan schedule, tahun depan kegiatan fisiknya," ucapnya.

Baca juga: Subsidi Pertalite, Solar, Elpiji Lebih dari Rp 502 Triliun, Ketua MPR RI: Tidak Ada Negara yang Berikan Sebesar Itu

Kurangi impor LPG

Dia mengungkapkan, nantinya DME ini akan menggantikan Elpiji sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor Elpiji.

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.

"Mudah-mudahan ini berhasil sehingga impor gas bisa turun," kata Arsal.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan nilai impor Elpiji nasional mencapai Rp 80 triliun dan subsidi elpiji sebesar Rp 60 triliun-Rp 70 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com