Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pertamax yang Dikonsumsi Mobil Bagus Disubsidi Rp 4.800 Per Liter

Kompas.com - 27/08/2022, 10:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas turut mendapatkan subsidi dari pemerintah. Padahal, Pertamax bukan merupakan jenis BBM bersubdisi seperti Pertalite dan Solar.

Menurut dia, subsidi pada Pertamax diberikan karena adanya lonjakan harga minyak mentah melampaui proyeksi APBN 2022, Energy Information Administration (EIA), serta konsensus pasar.

"Pertamax sekalipun yang dikonsumsi oleh mobil-mobil yang biasanya bagus, berarti yang pemiliknya juga mampu, itu setiap liternya mendapat subsidi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Setiap Tabung Elpiji 3 Kg Disubsidi Rp 42.750, Sri Mulyani: Yang Banyak Nikmati Orang Kaya...

Ia menjelaskan, berdasarkan asumsi APBN yang telah ditetapkan dalam Perpres 98 Tahun 2022, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 100 dollar AS per barrel. Sementara EIA memproyeksi 104,8 dollar AS per barrel dan konsensus pasar sebesar 105 dollar AS per barrel.

Namun, realisasi harga ICP per Juli 2022 sudah sebesar 106,7 dollar AS per barrel. Pada harga minyak mentah Brent, yang menjadi patokan harga minyak dunia, realisasinya per Juli 2022 bahkan berada di level 108,9 dollar AS per barrel.

Sementara itu, kurs rupiah juga turut mengalami pelemahan. Bila pada Perpres 98 Tahun 2022 diasumsikan sebesar Rp 14.450 per dollar AS, tetapi saat ini realisasinya sudah mencapai Rp 14.750 per dollar AS.

Dengan kondisi harga minyak mentah dan kurs melemah, harga keekonomian atau harga Pertamax seharusnya sebesar Rp 17.300 per liter. Namun, saat ini harga jual eceran yang digunakan Pertamax hanya sebesar Rp 12.500 per liter.

Itu artinya ada selisih harga sebesar Rp 4.800 per liter yang ditanggung pemerintah untuk mencegah kenaikan yang tinggi pada BBM jenis Pertamax.

"Jadi setiap liternya (Pertamax) itu mendapat subsidi Rp 4.800," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Baca juga: Sri Mulyani: Kuota Pertalite Habis September, Solar Habis Oktober

Adapun untuk BBM bersubsidi Pertalite dan Solar, pemerintah menanggung biaya subsidi yang lebih besar. Pada Pertalite, harga keekonomiannya mencapai Rp 14.450 per liter, tetapi harga jual di masyarakat sebesar Rp 7.650 per liter.

Sedangkan pada Solar, harga keekonomiannya mencapai Rp 13.950 per liter, jauh lebih tinggi dari harga jual saat ini yang hanya sebesar Rp 5.150 per liter.

Maka, artinya pemerintah menyubsidi Rp 8.800 untuk setiap liter Solar dan menyubsidi Rp 6.800 untuk setiap liter Pertalite.

Baca juga: Cek Harga Pertalite, Pertamax, hingga Pertamina Dex Terbaru di SPBU Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com