Iben mengatakan, sejak tujuh tahun lalu, wilayah Kapuas telah menjadi lumbung padi dan berkontribusi sebesar 51 persen di Kalimantan Tengah.
"Saya juga bangga kepada masyarakat Kapuas yang begitu gigih dan semangat untuk membuka lahan baru ekstensifikasi. Kami lihat, produksi hari ini mencapai 4 ton padi lokal. Kalau ini padi unggul, mungkin bisa mencapai 8 hingga 9 ton," ujar Iben.
Ke depan, Iben optimistis sektor pertanian di Kabupaten Kapuas akan terus membaik jika semua ditata dengan baik, mulai dari air hingga prasarana dan sarana lainnya.
"Harapannya, program ini pelan-pelan akan terus diperbaiki. Saya optimistis dengan bantuan Presiden Jokowi dan Kementan yang telah mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kapuas. Kami yakin dan percaya bahwa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di masa depan," tutur Iben.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kebijakan pengembangan pertanian nasional difokuskan pada pengokohan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan bermuara pada terwujudnya kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Panen Raya Sorgum di Lamongan, Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajak Lawan Impor Gandum
"Peran penting menjaga ketersediaan pangan nasional tidak hanya tugas Kementan, tapi juga tanggung jawab bersama, antara pemerintah dengan masyarakat. Utamanya, penyediaan pangan yang berasal dari produksi dalam negeri," tutur Mentan SYL.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.