Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Kini Bisa Punya Toko Online dengan Belanja Stok Youtap

Kompas.com - 29/08/2022, 12:32 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com – Bagi sebagian besar usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), menjalankan usaha dilakukan hanya untuk menghabiskan barang dagangan dan mendapat untung, tanpa memperhatikan aspek pemasaran agar barang yang dijual bisa lebih luas lagi.

Bahkan, pada umumnya UMKM di Indonesia sulit berkembang, salah satu penyebabnya adalah skala pemasaran dan distribusi barang yang masih sempit serta terbatasnya ketersediaan produk yang dijual. 

Dari riset yang dilakukan Delloite Access Economics, sebanyak 36 persen UMKM di Indonesia masih berkutat dengan pemasaran konvensional.

Sementara itu, ada 37 persen UMKM yang hanya memiliki kapasitas pemasaran online mendasar seperti akses komputer dan broadband

”Rata-rata UMKM hanya sibuk untuk membuat barang yang diinginkan tanpa tahu akan melemparnya pada target pasar seperti apa,” ujar Analis Pengembangan Bisnis Ritel Divisi Ritel dan UMKM Bank Jateng, Wahyu Toto Waskito, dikutip dari Kompas.id, Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Youtap Dukung UMKM Kelola Bisnis On The Go lewat Youtap Pos

Wahyu mengatakan, target pasar perlu dipetakan lebih spesifik agar produk berhasil dijual di pasar. Strategi pemasaran juga mesti dijalankan secara konsisten.

Wahyu menilai, pelaku UMKM tidak lagi bisa berjualan secara langsung dan dituntut menjaring konsumen lebih banyak dengan pemasaran secara daring melalui media sosial (medsos). Produk yang dibuat dengan sasaran pasar spesifik biasanya akan langsung menarik perhatian.

Tak cuma masalah pemasaran usaha, UMKM juga dinilai masih mengalami kesulitan dalam hal distribusi. Seperti diketahui, terhambatnya distribusi barang bisa mengakibatkan keterlambatan pengiriman.

Distribusi yang terhambat juga berpengaruh pada produksi, sehingga pelaku usaha tidak bisa memenuhi permintaan pasar.

Berdasarkan laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uversitas Indonesia (UI) berjudul Impact of COVID-19 Pandemic on MSMEs in Indonesia, pembatasan kegiatan membuat UMKM kesulitan mendapatkan bahan baku untuk barang yang dijual.

Baca juga: Pengguna QRIS Melejit, Youtap Jadi POS Nomor Satu Paling Diminati UMKM untuk Terima Pembayaran Nontunai

Bahkan, kendala tersebut berakibat adanya kenaikan harga bahan baku. Hal ini dirasakan mayoritas pelaku usaha, yakni sebesar 75 persen.

Padahal dengan memaksimalkan teknologi, UMKM mampu menghemat biaya, waktu, hingga tenaga dalam mencari bahan.

Baru-baru ini, pelopor platform solusi digital bagi pelaku usaha Youtap merilis solusi baru dari Belanja Stok yang memungkinkan pelaku usaha dapat memasarkan produknya lebih luas lagi.

Jika sebelumnya UMKM dapat membeli stok barang dengan mudah dari mitra terpercaya Youtap, kini para UMKM bahkan bisa juga menjadi supplier bagi UMKM lainnya dengan mudah.

Melalui layanan Belanja Stok, Youtap tidak hanya menawarkan kemudahan membeli stok warung dari mitra supplier dengan harga menarik, tetapi juga menghubungkan dan membuka peluang baru antara satu pelaku usaha ke pelaku usaha lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Kompas.id


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com