Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesiapan SDM Jadi Ganjalan Pengembangan "Cloud Computing" di Indonesia

Kompas.com - 29/08/2022, 17:27 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Country Manager Amazon Web Services (AWS) Indonesia Gunawan Susanto mengatakan, masalah utama dalam pengembangan ekosistem komputasi awan (cloud computing) di Indonesia adalah adanya jurang pemisah dari sisi kemampuan (skill) sumber daya manusia (SDM).

Ia menjelaskan, sebanyak apapun perusahaan besar ataupun kecil yang ingin menggunakan cloud computing, keterbatasannya adalah sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia.

"Sumber daya manusia itu harus dipersiapkan. Untuk mempercepat (penyiapan) SDM ini tidak bisa sendirian. Oleh karena itu, sembari menunggu SDM siap, partner ekosistem diperlukan di sana," kata dia dalam wawancara khusus dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jokowi: Sumber Daya Alam Melimpah Tak Ada Artinya jika Tak Dikelola oleh SDM Unggul

Untuk itu, ia menambahkan, perusahaannya mengajak kerja sama local system integration dan global integrator untuk berkerja sama. AWS juga mempromosikan Indonesia kepada regional partner agar mereka mau menaruh investasi di Indonesia.

"Kami bilang, eh mau bisnis enggak? Indonesia banyak lho permintaannya, masuk dong ke Indonesia. Tapi sudah tahu kalau mau masuk Indonesia, customer Indonesia mana mau kalau dilayani oleh orang-orang yang mereka saja bahasanya saja susah gitu ngomongnya, datangnya cuma sebulan sekali," terang dia.

Baca juga: Amazon Web Services Bangun Infrastruktur Pusat Data di Indonesia, Bantu Organisasi Adopsi Komputasi Awan

Ekosistem lokal

Oleh karena itu, untuk masuk ke Indonesia, perusahaan yang ingin berinvestasi itu kemudian akan membuka kantor representatif di Indonesia.

Dari sana, perusahaan-perusahaan tersebut akan mencari sumber daya manusia (SDM) asli Indonesia. Dari sini, terbukalah lapangan kerja untuk sumber daya manusia lokal.

"Jadi inilah yang kami lihat, potensi membangun ekosistem lokalnya itu juga penting," ucap dia.

"Jadi dua hal utama ini, skill dan partner ekosistem itu yang menjadi tantangan utama untuk Indonesia," tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com