Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perluas Jargas di Jabar, PGN Gandeng MUJ Targetkan Pemasangan 472.032 SR

Kompas.com - 29/08/2022, 17:55 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku sub holding gas Pertamina bersama PT Migas Hulu Jabar (MUJ) berupaya untuk mengembangan jaringan gas (jargas) di Jawa Barat (Jabar).

Upaya tersebut diwujudkan PGN dengan menargetkan pemasangan jargas sebanyak 472.032 sambungan rumah tangga (SR) di wilayah Jabar.

Adapun wilayah Jabar tersebut, di antaranya Bekasi, Bogor, Depok, Karawang, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Sukabumi, Bandung, dan Bandung Barat.

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menjelaskan bahwa kebutuhan energi gas bumi berdasarkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jabar akan meningkat ke depannya.

“Tahun 2025, dibutuhkan sekitar 14,40 million tonne of oil equivalent (MTOE) dan 35,24 MTOE pada 2050,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Datang ke Sijunjung, PGN Siapkan Investasi 40-50 Juta Dollar AS

Untuk menyelesaikan target itu, sebut Faris, dibutuhkan sinergi antara PGN dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Hal ini merupakan salah satu strategi percepatan program gasifikasi untuk mencapai target RUED.

Ia menjelaskan, PGN berencana membangankan jargas rumah tangga di Jabar sebanyak 122.315 SR pada 2022, 117.387 SR pada 2023, dan 117.387 SR di tahun 2024.

Untuk diketahui, kerja sama PGN dan MUJ telah tertuang dalam heads of agreement (HoA) pada Oktober 2022. Perjanjian ini terus ditindaklanjuti hingga mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk upaya pihaknya untuk mencari solusi pemenuhan energi bersih di Jabar.

Ia berharap, MUJ dan PGN bisa menjalankan kerja sama ini dengan mengedepankan layanan publik. Menurutnya, PGN dan MUJ harus memandang program jargas sebagai public service obligation atau kewajiban pelayanan publik.

Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Publik, Kemenhub Luncurkan Aplikasi Sipandu

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi bersama guna memeratakan kekayaan gas negeri agar dapat digunakan oleh masyarakat lebih luas," imbuh Kang Emil, Selasa (23/8/2022).

Sebagai Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (Adpmet), ia juga meminta rencana strategis disusun dan dipersiapkan dengan matang.

Manfaat jargas untuk Jabar

Pada kesempatan itu, Faris mengungkapkan beberapa manfaat jargas untuk Provinsi Jabar.

Pertama, kata dia, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing. Pasalnya, pemanfaatan gas bumi diklaim lebih efisien dengan harga yang kompetitif.

“Dengan pemanfaatan energi gas bumi, akan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan penghematan masyarakat,” ucap Faris.

Baca juga: Realisasi Investasi sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi

Kedua, lanjut dia, jargas dapat membantu meningkatkan kualitas udara karena ramah lingkungan.

Ketiga, pemanfaatan jargas dapat mengurangi impor liquefied petroleum gas (LPG) dan meningkatkan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 45 persen.

Faris optimistis pemanfaatan jargas akan dapat memberikan benefit yang besar untuk kepentingan nasional.

"Jargas merupakan program besar dari pemerintah sekaligus bagian dari Nawacita dari Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi," katanya.

Pembangunan jargas, sebut Faris, juga sejalan dengan salah satu visi Jabar, yaitu ‘Jabar Juara Lahir Batin’.

Baca juga: Progam Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Segera Berakhir

Visi tersebut menyatakan bahwa pembangunan Jabar ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara lahir maupun batin.

Lebih lanjut Faris menjelaskan, sinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan salah satu cara PGN dalam mencapai target 4 juta sambungan yang diamanatkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“PGN akan menggunakan moda penyaluran gas bumi pipeline atau pipa maupun beyond pipeline atau di luar pipa untuk kesuksesan program tersebut,” ujarnya.

Faris mengaku, PGN telah melayani 114.943 SR dengan volume penyaluran 1,81 billion british thermal unit per day (BBTUD) di 11 kota atau kabupaten.

Kota dan kabupaten itu, di antaranya Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kota Cilegon, dan Kabupaten Majalengka. 

"Besar harapan kami, kerja sama PGN dan MUJ atau sinergi BUMN-BUMD ini dapat berkontribusi percepatan program Gasifikasi Nasional dan menciptakan value creation atau penciptaan nilai sendiri yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ucap Faris.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT MUJ Begin Troys mengatakan, pembangunan Jargas rencananya akan dimulai di area Bogor, Depok, Bekasi, serta Bandung Raya dengan model baru kerja sama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMD.

Dari kerja sama dengan PGN, kata dia, MUJ berpeluang menggarap pembangunan jargas Jabar yang lebih luas.

"Kerja sama ini akan mempercepat pembangunan jaringan gas ke rumah tangga,” imbuh Begin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com