Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat di DPR, Mendag Zulhas Jelaskan Hubungan Bansos dengan Kenaikan Harga Telur Ayam

Kompas.com - 31/08/2022, 06:22 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menjelaskan keterkaitan penyebab mahalnya harga telur ayam yang disebut sebelumnya dikarenakan adanya bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (30/8/2022).

Mendag Zulhas, sapaannya, mengakui bawa Menteri Sosial (Mensos) tidak memberikan bansos dalam bentuk telur tapi memberikan dalam bentuk bantuan uang tunai kepada daerah.

Selanjutnya, kepala-kepala daerah yang kemudian menjadikan bantuan tersebut dalam bentuk bahan pangan, salah satunya telur. 

Baca juga: [POPULER MONEY] Kuota Pertalite Habis September, Solar Habis Oktober | Bansos Dirapel 3 Bulan Bikin Harga Telur Ayam Naik

Ia juga menyatakan, bantuan tunai yang dijadikan pangan dalam bentuk telur tersebut, ternyata dahulu merupakan kesepakatan antara Kemensos dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), sebab pada waktu sebelumnya tersebut telur tidak laku. 

"Memang Mensos (Menteri Sosial) tidak memberi (bansos) telur tapi memberikan bantuan (uang tunai) kepada daerah, dan daerah menjadikan itu bantuan dalam bentuk pangan dan itu rupanya kesepakatan antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Sosial dulu. Karena telur dulu enggak laku. Nah kebijakannya diteruskan walaupun zaman sudah berbeda. Jadi program keluarga harapan (PKH) bantuannya dibelikan pangan antara lain telur," ujar Mendag dalam rapat dengan DPR tersebut.

Baca juga: Mendag Zulhas Sebut Harga Telur Meroket gara-gara Bansos, Ini Bantahan Kemensos

Imbas afkir dini induk ayam saat harga telur ayam "jatuh"

Kemudian, lanjut Mendag Zulhas, yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam di pasaran itu juga terjadi imbas dari afkir dini yang terjadi pada 2021 silam tepat saat masa pandemi Covid-19.

Saat itu harga telur ayam di tingkat pengecer jatuh sampai Rp 14.000 per kilogram. Dengan harga tersebut, para peternak merugi karena ongkos telur mereka berkisar Rp 24.000 per kilogram.

"Hingga akhirnya para peternak melakukan afkir dini yakni memotong induk ayam dijadikan ayam potong," jelas Mendag Zulhas. 

Baca juga: Peternak Minta Bansos Tak Dirapel 4 Bulan agar Harga Telur Ayam Stabil

Farah Chaerunniza Presiden Joko Widodo memprediksi harga telur akan segera turun di dua minggu ini.

Harga telur turun dalam 2 minggu, warga diminta tak khawatir

Dia juga optimistis, harga telur ayam akan turun dalam waktu 2 minggu ke depan. Oleh karena itu diharapkan masyarakat tidak khawatir berlebihan.

"Kita sudah undang para pelaku di sektor ini, mereka bukan kata saya, yang meyakinkan sekali kepada kami bahwa ini temporer nggak sampai 2 minggu sudah turun," kata Zulhas.

Adapun sebelumnya, Mendag Zulhas mengatakan, salah satu penyebab naiknya harga telur ayam adalah karena adanya permintaan telur dari Kementerian sosial yang besar, dalam hal keperluan Bantuan Sosial.

Hal ini pun menurut dia membuat demand akan telur tinggi sehingga berpengaruh pada kenaikan harga.

"Kemensos juga untuk keperluan bansos dirapel 3 bulan dan bantuannya itu dari bentuk telur. Telur kalau (stok) kurang dikit harga jadi naik," ujar Mendag Zulhas usai menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan, dikutip Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Harga Telur Ayam Naik Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mendag Zulhas: Itu Enggak Seberapa Kok...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com