Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Nyata "Kesaktian" Digitalisasi, Ami Sukses Jualan Sayur "Online" Setelah Usaha Kateringnya Tutup

Kompas.com - 31/08/2022, 07:03 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memulai sesuatu yang baru khususnya bisnis usaha tidaklah mudah, butuh tekad dan keberanian. Namun yang dilakukan oleh para pelaku UMKM ini bisa menjadi inspirasi.

Di tengah banyaknya tantangan selama pandemi, mereka percaya akan ada hasil baik, asal tidak menyerah.

Banting setir dari bisnis katering sehat jadi jualan sayur segar, menjadi pilihan Amilus Sholikhah, pemilik usaha Sayur Express di Jakarta

Baca juga: Cerita Afrizal, Jualan Bumbu di Pasar Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah, Ini Resepnya

Pengalaman jual sayur segar di GrabMart setelah bisnis katering gagal

Amilus Sholikhah (39) bercita-cita untuk memiliki bisnis sendiri yang bisa diwariskan ke anak cucu. Hingga tepatnya pada 2019 dia mendirikan usaha katering sehat dan memiliki enam orang karyawan. 

Tak berumur lama, usahanya pun terhantam pandemi pada 2021.

Demi tetap bisa mempertahankan karyawan, perempuan yang akrab disapa Ami ini kemudian banting setir dengan berjualan sayur yang produknya didapat dari pemasok bisnis kateringnya dulu.

Baca juga: Cerita Jatuh Bangun Inri Lesmana Pertahankan Usaha Toko Kelontong

Tidak berjalan mulus, tantangan berjualan sayur mentah yang tidak tahan lama pun ia rasakan. Ami harus mencari cara agar produknya bisa dipasarkan ke konsumen yang luas dan dalam waktu cepat.

"Di momen itu saya langsung berpikir, harus jualan secara online. Saya mencari tahu lewat internet dan lantas mendaftar sebagai mitra merchant GrabMart pada November 2020. Tidak lama setelah proses registrasi, toko online Sayur Express aktif," ujar Ami dalam siaran pers, dikutip Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Kisah Pedagang Pasar Nekat Jualan Sayur Online, Sisca: Dulu Orderan Sebulan Hanya 3, Kini Omzet Rp 3 Juta Per Hari

Fathira Deiza Aldairubi Kisah pasutri asal Purworejo, budidaya dan jual anggrek spesies langka hingga beromzet jutaan rupiah.

 

Adaptasi bisnis offline ke online selama 6 bulan, omzet naik 30 persen

Adaptasi dari model bisnis offline ke online pun menjadi kunci keberhasilannya. Sekitar 6 bulan Ami mencari cara terbaik sampai akhirnya bisa menyesuaikan dengan model penjualan yang tersedia di dalam layanan GrabMart.

Setelah bisa berjualan online dan menjangkau konsumen lebih luas, usaha Sayur Express mengalami peningkatan omzet secara bertahap.

Untuk transaksi, Sayur Express menggunakan OVO sehingga konsumen pun menjadi lebih mudah berbelanja, aman, dan nyaman.

’’Sebelum bisa berjualan online, omzet saya bahkan pernah minus karena tidak ada pemasukan. Setelah menggunakan layanan GrabMart, omzet Sayur Express cenderung meningkat hingga sekarang dengan penambahan revenue 30 persen dari total omzet,’’ ungkap Ami.

Baca juga: Kisah Ariek Wibisono, Eks Pengemudi GrabCar yang Turut Kembangkan Peta Digital GrabMaps

 

Dulu karyawan katering 6 orang, kini karyawan sayur online 20 orang

Tak hanya kenaikan omzet, dampak positif dari digitalisasi Sayur Express pun bisa membuka peluang pekerjaan. Karyawannya kini bertambah menjadi 20 orang.

Tak segan Ami mengajak sesama pelaku UMKM dan pedagang pasar yang belum digitalisasi untuk mengikuti jejaknya.

“Bagi Sayur Express, pemasok dan pedagang pasar merupakan aset usaha, digitalisasi lah yang menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan. Melalui ini, kami bisa tumbuh bersama. Bergabung layanan GrabMart juga bisa seperti saya dengan modal minim dan tidak memiliki toko fisik. Asal percaya dan semangat belajar, pasti pendapatan meningkat,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com