Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perkirakan Nilai Tukar Rupiah Bisa Mencapai Rp 15.200 pada 2023

Kompas.com - 31/08/2022, 11:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah pada 2023 akan berada di kisaran Rp 14.800-15.200 per dollar AS.

Dengan demikian, nilai tukar rupiah akan mengalami depresiasi dibanding tahun ini. Sebab, BI memperkirakan nilai tukar rupiah di 2022 akan di kisaran Rp 14.500-Rp 14.900.

"Nilai tukar rupiah untuk 2022 kisaran Rp 14.500-Rp 14.900 dan di 2023 Rp 14.800-Rp 15.200," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (31/8/2022).

Baca juga: BI Pastikan Biaya Transaksi QRIS Antarnegara Lebih Murah Dibanding Tarik Tunai di ATM Luar Negeri

Kendati demikian, Perry mengatakan, BI akan terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah agar tidak terdepresiasi terlalu dalam lantaran saat ini kondisi pasar uang dunia masih tidak menentu.

Hal ini tecermin dari nilai tukar rupiah pada 26 Agustus 2022 yang menguat secara rerata sebesar 0,95 persen atau sebesar 0,10 persen secara point to point dibandingkan akhir Juli 2022.

Perkembangan nilai tukar rupiah tersebut, kata dia, sejalan dengan kembali masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, terjaganya pasokan valas domestik, dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik di tengah ketidakpastian tersebut.

Baca juga: Baru 1 Bank Asing Jadi Peserta BI Fast, BI Ungkap Penyebabnya

"Langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah kami lakukan terus. Alhamdulillah nilai tukar rupiah tetap terjaga," kata Perry.

Meski begitu, BI mencatat nilai tukar rupiah sampai dnegan 26 Agustus 2022 terdepresiasi 3,81 persen secara year to date dibandingkan dengan akhir 2021.

Namun, hal itu relatif lebih baik dibandingkan dengan dpresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia, India, dan Thailand.

Selain nilai tukar rupiah, BI juga memprediksi indikator makroekonomi lainnya pada 2022 dan 2023. BI memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di 2022 akan bias ke atas di kisaran 4,5-5,3 persen dan PDB di 2023 juga di kisaran 4,5-5,3 persen.

Sementara untuk proyeksi inflasi di tahun ini dan tahun depan akan berisiko melebihi batas atas sasaran mencapai 4 persen.

"Langkah-langkah untuk pengendalian inflasi menjadi semakin penting," tuturnya.

Baca juga: BI: Ekonomi Jakarta Lebih Baik daripada Ekonomi Nasional

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com