Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I Masih Rugi, Bank Neo Commerce Kerek Laba dari Peningkatan Pendapatan di Semester II-2022

Kompas.com - 31/08/2022, 13:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membukukan laba senilai Rp 4,5 miliar di Juli 2022. Angka tersebut turun jika dibandingkan laba Bank Neo Commerce di Juni 2022 yang sebesar Rp 5,6 miliar.

Perolehan laba di awal Semester II 2022 ini ditopang oleh peningkatan pendapatan komisi atau fee based income sebesar 18,08 persen secara tahunan menjadi Rp 207,9 miliar di Juli 2022.

Tak hanya itu, Bank Neo Commerce juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 28,42 persen menjadi Rp 702,5 miliar.

Baca juga: Bos BNC Beberkan Keuntungan Bertransformasi Jadi Bank Digital

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, Pencapaian laba selama dua bulan berturut-turut ini memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan di awal semester II tahun 2022.

Pasalnya, seperti diketahui, pada Semester I 2022 perseroan masih mencatat rugi sebesar Rp 611,4 miliar.

Oleh karena itu, perseroan berupaya untuk terus melengkapi layanan dan fitur di aplikasi neobank sehingga dapat membuahkan hasil.

"BNC terus menambah berbagai layanan dan fitur yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Selain sekarang ini nasabah sudah dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS, nasabah juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan emas di aplikasi neobank, melakukan pembayaran tagihan dan/atau pembelian pulsa, mengajukan pinjaman secara online dan beragam transaksi lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2022).

Baca juga: Semester I 2022, Bank Neo Masih Rugi Rp 611,4 Miliar

Agresifnya langkah BNC di dalam memperkenalkan berbagai fitur dan layanan juga berimbas ke peningkatan berbagai indikator kinerja perseroan.

Di sisi aset, terjadi kenaikan sebesar 6,26 persen dari Rp 14,3 triliun di Juni 2022 menjadi Rp 15,2 triliun di Juli 2022. Jika dibandingkan dengan aset di akhir Desember 2021 yang sebesar Rp11,3 triliun, maka telah terjadi peningkatan sebesar Rp3,9 triliun atau 34,61 persen.

Sementara dari sisi likuiditas, perolehan dana pihak ketiga (DPK) di Juli 2022, meningkat 4,5 persen dibandingkan perolehan Juni 2022 dari Rp 11,1 triliun menjadi Rp 11,6 triliun.

"Berbagai catatan positif ini menjadi tolak ukur bahwa BNC menjadi bank digital yang secara konsisten digunakan oleh para nasabah," ucapnya.

Kemudian, Bank Neo Commerce juga mencatat penurunan secara bertahap atas Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), yang mana pada Juni 2022 di posisi 156,75 persen, menjadi 145,2 persen pada Juli 2022.

Tak hanya itu, rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juli 2022 berhasil naik sebesar 0,79 persen menjadi 10,95 persen dari 10,16 persen di Juni 2022.

Baca juga: Kredit Bank Neo Commerce Tumbuh Pesat, Diperkirakan Raih Profit 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com