Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Transisi Hemat Energi, PGN Optimalkan Layanan Gas Bumi ke Fajar Paper

Kompas.com - 31/08/2022, 18:24 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengoptimalkan layanan gas bumi ke PT Fajar Surya Wisesa Tbk atau Fajar Paper dengan menyalurkan gas bumi sampai dengan 17,5 British thermal unit per day (BBTUD).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, kerja sama PGN dengan Fajar Paper tersebut merupakan salah satu implementasi transisi dan teknologi hemat energi.

“Fajar Paper sebagai industri erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Beberapa di antaranya lewat  penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri,” ungkap Faris dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Faris mengucapkan terima kasih atas dukungan Fajar Paper yang telah mempercayai PGN dalam memenuhi kebutuhan gas bumi.

Baca juga: Perluas Jargas di Jabar, PGN Gandeng MUJ Targetkan Pemasangan 472.032 SR

“Nilai lebih dari gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan ini dapat mendukung dalam menerapkan teknologi hemat energi serta wujud energi bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar Faris.

Sebelumnya, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi Fajar Paper dengan menggunakan skema seasonal selling dengan volume yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu.

Untuk sekarang ini, penyaluran gas bumi ke Fajar Paper merupakan kontrak jangka panjang hingga 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG),

Perjanjian itu ditandatangani oleh General Manager Sales dan Operation Regional II PGN Sonny Rahmawan Abdi serta Direktur PT Fajar Surya Wisesa, Yustinus Yusuf Kusumah.

Sebagai informasi, Fajar Paper merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi kemasan kertas yang berada di Kabupaten Bekasi, Indonesia.

Perusahaan tersebut didirikan pada 1988 dan telah memiliki delapan mesin kertas dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton per tahun.

Baca juga: PGN Fokus Tingkatkan Utilisasi Gas Bumi dan Jaga Ketahanan Energi

Untuk menunjang produksi, Fajar Paper menggunakan berbagai sumber energi, yakni satu steam turbin dengan kapasitas 55 megawatt (MW) dan dua gas turbin dengan kapasitas 70 MW.

Pemenuhan gas ke Fajar Paper berawal dari portfolio alokasi pasokan gas PGN di Jawa Barat (Jabar) yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa distribusi dedicated hilir milik PGN.

Untuk ke depannya, Fajar Paper berencana akan melakukan pengembangan gas turbin dan satu unit paper mill, sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.

Direktur Fajar Surya Wisesa Yustinus Yusuf Kusumah mengatakan, kerja sama antara Fajar Paper dan PGN itu diharapkan dapat terus berjalan dan berproses agar produksi dapat terus berjalan lancar.

Baca juga: Akselerasi Pemanfaatan Energi Bersih Ramah Lingkungan, PGN Bangun 15 Titik Jargas GasKita

“Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada PGN, hari ini telah dilaksanakan PJBG yang kemudian dilanjutkan dengan proses gas in. Diharapkan kerja sama ini terus berlanjut bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya, sehingga produksi bisa berjalan lancar,” jelas Yustinus.

Untuk diketahui, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah.

Dengan performa gas yang mengalir 24 jam dan memiliki harga yang bersaing, PGN mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.

Selain itu, PGN juga berharap benefit yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing, serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target Net Zero Emission pada 2060.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com