“Tantangan dunia hari ini adalah keterbatasan sumber energi akibat adanya perang dan pemulihan ekonomi yang positif akibat pandemi Covid-19. Banyak negara di Eropa yang mengalami krisis energi mulai kembali melakukan eksplorasi terhadap energi fosil yang sebelumnya mereka abaikan,” jelas Arcandra.
Dalam mewujudkan Net Zero Cabon pada 2050-2060, Arcandra mengatakan, terdapat dua paradigma besar. Dua paradigma ini adalah fokus untuk mengembangkan renewable dan membatasi eksplorasi migas, termasuk penggunaan batu bara.
Sementara di Amerika Serikat (AS), energi fosil masih akan menjadi sumber utama energinya dan dampak peningkatan karbon dalam penggunaan energi fosil direspons AS dengan optimalisasi teknologi.
Baca juga: PGN Fokus Tingkatkan Utilisasi Gas Bumi dan Jaga Ketahanan Energi
“Sejak tahun lalu, Eropa sudah mengalami krisis energi. Kondisi itu semakin parah ketika terjadi perang Rusia-Ukraina. Saat ini, Eropa merespon ancaman energi ini dengan kembali mendorong eksplorasi dan eksploitasi minyak,” ujar Arcandra.
Melihat permasalahan itu, beberapa negara seperti Norwegia telah berusaha memangkas produksi migas dari empat juta barel per hari menjadi satu juta barel per hari.
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Inggris dan Belanda yang mempercepat Final Investment Decision (FID) di blok-blok migas yang selama ini tersendat.
Berbeda dengan Eropa yang mengganti operator atau investor agar lebih agresif dalam mengembangkan lapangan-lapangan yang selama ini terbengkalai.
Selain itu, dukungan pemerintah dan kontrol penuh negara terhadap PGN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi di negara tersebut.
“Strategi yang dilakukan oleh negara Eropa ini tentunya bisa menjadi masukan bagi kita dalam pengelolaan energi untuk kedepannya. Termasuk mendorong peran strategis PGN sebagai Subholding gas untuk berperan semakin besar dalam pemenuhan gas bumi bagi sektor-sektor strategis di dalam negeri,” kata Arcandra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.