Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Salurkan 800 MWh Listrik EBT untuk Pembangunan PLTS di Pabrik Aqua

Kompas.com - 31/08/2022, 19:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mendukung PT Tirta Investama (Danone Indonesia) untuk menjadi industri hijau yang menggunakan energi bersih dengan menyediakan sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) milik PLN sebanyak 800 unit setara 800 Megawatt hour (MWh) listrik energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini dilakukan untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di salah satu pabrik Aqua di Mambal, Kabupaten Badung, Bali dengan kapasitas 704,16 kWp.

"Di fasilitas produksi Mambal, Bali, kami mengimplementasikan REC untuk mendukung Net Zero Emission, dengan menggunakan 100 persen energi dari EBT," ujar Direktur Utama Danone Indonesia Connie Ang dalam siaran pers, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Terima Kunjungan Delegasi Denmark, Wamen BUMN I Bahas Soal EBT dan Potensi Kerja Sama

REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable dan diakui secara internasional. Serta, tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam 2,5 tahun belakangan PLN mengembangkan REC dengan sertifikasi skala internasional. Untuk itu, PLN mendukung penuh langkah aktif Danone dalam mewujudkan energi bersih di Indonesia, melalui pengembangan PLTS atap dan pembelian REC.

"Kami mengapresiasi langkah-langkah Danone Indonesia menjadi green industry. Kolaborasi PLN dan Danone berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah," kata Darmawan.

Darmawan menjelaskan, PLN sangat siap untuk memasok kebutuhan listrik bagi pelanggan industri. Selain pasokan listrik yang andal, PLN juga saat ini mempunyai REC yang bisa dimanfaatkan oleh industri demi memenuhi syarat listrik ramah lingkungan.

Tercatat, PLN telah menyediakan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt hour (MWh) hingga Juli 2022. Angka ini naik dari realisasi akhir 2021 yang mencapai 308.201 MWh. Saat ini REC telah dimanfaatkan 186 pelanggan bisnis dan industri.

REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Satu unit REC merepresentasikan satu MWh. REC yang disediakan PLN berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.

Dengan demikian, setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional. Saat ini pembangkit green energy milik PLN yang terdaftar di APX adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW, atau setara 2.500.000 MWh per tahun.

Baca juga: Cerita Pelanggan PLN yang Dituding Lakukan Pencurian Listrik hingga Didenda Rp 41 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com