JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat vital dalam menentukan keberlanjutan usaha.
Pengelolaan keuangan bukan sekadar untuk mencatatkan berapa pemasukan, pengeluaran, dan keuntungan. Tetapi lebih daripada itu, dengan manajemen keuangan yang bagus, rapi dan cermat maka keberlanjutan usaha lebih bisa dipastikan.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Bogasari melakukan program edukasi untuk 150 mitra UKM melalui acara Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) dengan mengambil tema Kelola Keuangan Digital Bikin Bisnis Cuan Maksimal.
“Melalui edukasi KIAT ini, UKM semakin melek dengan pengelolaan keuangan, termasuk pengelolaan secara digital,” ujar Manajer Kemitraan UKM dan Bogasari Baking Center (BBC) Divisi Bogasari Beatrix Soedibyo dalam siaran persnya, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Lembaga Keuangan Jadi Industri yang Paling Banyak Mengalami Serangan Siber, Kok Bisa?
Lebih lanjut Beatrix menuturkan, untuk menjawab kebutuhan pemahaman UKM terkait pengelolaan keuangan digital, Bogasari menghadirkan 2 pembicara sekaligus yakni Mokhamad Fahmi Fauzi selaku Founder & Managing Partner Nexplus dan Yudha Setiawan selaku CEO (Chief Executive Officer) Lazizaa Rahmat Semesta.
Selama 3 jam, kedua pembicara membawakan materi tentang pentingnya manajemen keuangan dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk keuangan digital serta strategi bisnis.
Beatrix juga menjelaskan, program edukasi KIAT Bogasari series-2 Tahun 2022 ini digelar secara virtual melalui aplikasi zoom’s meeting. Menurut dia, edukasi KIAT Bogasari dijalankan secara virtual bukan semata karena masih pandemi, tetapi agar bisa diikuti UKM mitra Bogasari secara nasional.
Dari 150 peserta, tidak sedikit yang berasal dari luar pulau Jawa seperti Ursa Bakery (Padang), Nisa Cake (Kendari), Kue Pukis Juara (Balikpapan), Bakpia Fauzan (Sorong), Lapis Labu Oktifani (Samarinda), Dtar Bakery (Sidikalang), Yango Bakery (Gorontalo), Rotikumetro (Lampung) dan masih banyak lagi.
Founder & Managing Partner Nexplus sekaligus pembicara dalam acara tersebut Mokhamad Fahmi Fauzi mengatakan, UKM bisa mengetahui kondisi kesehatan dan nilai usaha itu dari laporan keuangannya.
UKM juga bisa mengambil berbagai keputusan berdasarkan data laporan keuangan itu. Setidaknya sebagai UKM harus memiliki 3 catatan keuangan, yakni laporan alur kas, laporan laba rugi, dan neraca laba rugi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.