Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingin Pastikan Bali Bebas dari Sampah Jelang KTT G20

Kompas.com - 01/09/2022, 06:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meninjau proyek pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu dan memantau progres dua TPST lainnya, yakni Tahura dan Padang Sambian untuk memastikan agar Bali bebas dari sampah.

Tinjauan tersebut dalam rangka persiapan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada November 2022.

"Saya harap pada Oktober atau November, Bali akan jadi lebih bersih dan sampah di laut juga semakin berkurang, syukur-syukur tidak ada lagi terlihat sampah yang mengapung di seluruh perairan Bali," katanya lewat postingan Instagramnya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Luhut: Kita Perlu Buktikan Indonesia Bisa Selenggarakan KTT G20

Luhut bilang, 3 TPST yang rencananya akan hadir di Denpasar ini sekitar 40 persen mesinnya masih diimpor, karena hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki teknologi tersebut dan dalam tahap pengembangan.

"Tetapi saya minta kepada K/L terkait agar terus mengembangkan mesin berteknologi yang sama untuk diproduksi sendiri di dalam negeri," lanjut dia.

Rencananya pabrik mesin ini akan berada di Solo, Jawa Tengah sehingga kedepannya mesin pengolahan sampah di 52 TPST lainnya yang akan dibangun di seluruh Indonesia akan menggunakan mesin buatan dalam negeri.

"Jelang presidensi G-20 yang sudah di depan mata, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara akan semakin sibuk untuk mempersiapkan acara besar ini. Maka dari itu, pembangunan 3 TPST ini juga menjadi salah satu persiapan untuk menyambut KTT G20 dan menuntaskan berbagai pekerjaan yang tertunda," ujar Luhut.

Baca juga: Perintah Luhut ke Pemda: Sosialisasikan Rencana Kenaikan BBM

Luhut yang juga Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaran Acara Presidensi G20 Indonesia ini pun meminta kepada kementerian/lembaga terkait agar semua pihak ikut serta dan terlibat mengurangi sampah yang pada akhirnya bisa membuat Bali bebas dari Sampah.

"Saya pun meminta Universitas Udayana untuk ikut berkontribusi dalam melakukan riset ilmiah tentang studi pemilahan sampah antara yang basah dengan yang kering. Dengan begitu, apapun yang kita kerjakan ada landasan ilmiahnya sehingga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar," ungkapnya.

Selain itu, agar ada nilai dan manfaat ekonomis dari TPST ini, dirinya ingin agar hasil pengelolaan sampah di TPST bisa menghasilkan berbagai macam produk. Supaya UMKM lokal bisa menambah hasil produk mereka sendiri sehingga perekonomian masyarakat sekitar bisa terus bergerak.

Baca juga: Harga Pangan dan BBM Naik, Luhut Minta Gubernur, TNI dan Polri Kompak Hadapi Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com