Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Investor Ritel Bisa Jadi Kunci Penggerak Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 01/09/2022, 08:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan investor ritel di pasar modal dan aset kripto dipercaya dapat menjadi penggerak ekonomi di Indonesia.

Chief of Special Projects Pluang Ronny Hutahayan mengatakan, investor ritel di tanah air berkembang pesat terutama pada instrumen seperti aset kripto dan pasar modal.

Ia mengungkapkan, saat ini jumlah Investor ritel di pasar kripto sudah mencapai 12 juta. Sedangkan, jumlah investor ritel di pasar modal sebanyak 7,5 juta orang.

Baca juga: Ini 6 Jurus OJK Lindungi Investor Pasar Modal

"Penguatan investor ritel bisa jadi kunci penggerak perekonomian nasional," ujarnya dalam diskusi publik Transformasi Digital sebagai Pendorong Pertumbuhan Literasi Keuangan di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, profil investor ritel saat ini di rata-rata berusia di bawah 30 tahun atau generasi Z dan milenial.

Sementara, dari segi penghasilan, rata-rata investor ritel memiliki gaji hingga Rp 15 juta per bulan. Adapun, investor ritel tersebut merupakan pemula dengan pengalaman berinvestasi di bawah 3 tahun.

Sementara dalam hal preferensi konsumen, Ronny menyampaikan, ada pergeseran signifikan yang terjadi.

Baca juga: Luhut: Investor Datang Menggebu-gebu ke Indonesia

Contohnya, dulu konsumen membeli reksa dana dan obligasi menggunakan jalur tradisional melalui bank, sekuritas, dan manajer investasi. Sementara sekarang, konsumen banyak yang beli lewat platform aplikasi digital.

"Sekarang beralih ke aplikasi online," imbuh dia.

Lebih lanjut, Ronny menambahkan, pemilik aplikasi online sebagai platform digital harus berperan dalam meningkatkan literasi keuangan bagi investor ritel tersebut.

"Dalam hal mendorong literasi keuangan, kami miliki hipotesis tersendiri, kami lihat ada peran penting platform multi aset sebagai one stop solution atau superapp. Ini mempermudah masyarakat untuk memahami produk investasi dan manajemen risiko," terang dia.

"Namun ada kendala infrastruktur dan pemahaman teknologi untuk investasi via digital, tapi paling utama adalah literasi pemahaman cara kerja investasi dan mana yang legal dan ilegal," tandas dia.

Baca juga: Bahlil: Investor dari Korsel Ingin Investasi di IKN, Salah Satunya LG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com