Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Setiap harinya, pekerjaan datang silih berganti dan sudah menjadi kewajiban karyawan untuk mengerjakannya. Bersamaan dengan pekerjaan, biasanya atasan akan memberikan tenggat waktu pengerjaan.
Selain itu, atasan mempunyai ekspektasi tinggi terhadap pekerjaan atau proyek. Mereka tentu mengharapkan hasil maksimal dari para karyawannya sehingga terkadang membuat karyawan terdorong untuk mencapai target itu.
Saat menghadapi hal itu, karyawan sering kali mengiyakan permintaan atasan. Takut, sungkan, dan ingin bersikap profesional bisa jadi adalah alasannya. Padahal, hal tersebut dapat menyebabkan karyawan stres dan tertekan.
Dalam salah satu episode siniar Smart Inspiration edisi Career bertajuk “Kinerja Karyawan VS Ekspektasi Atasan” menjelaskan bagaimana pengaruh ekspektasi atasan terhadap kinerja karyawan.
Lantas, bagaimana cara menghadapi ekspektasi tinggi atasan? Dilansir dari Harvard Business Review, berikut tiga caranya.
Seorang pemimpin kerap berorientasi pada hasil sehingga mengabaikan hambatan yang dirasakan timnya. Mereka menganggap bahwa tugas yang diberikan mudah untuk dilaksanakan.
Baca juga: Cara Mengatasi Rasa Takut Gagal dalam Berkarier
Padahal, jika hasil tak memuaskan, seluruh anggota timlah yang akan kena getahnya. Oleh sebab itu, penting untuk memberikan hasil yang realistis dengan detail-detail pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan tim.
Sebagai anggota tim, penting juga untuk mengomunikasikannya dengan atasan terkait hambatan dan kendala, proses, dan inovasi terkait pekerjaan. Diskusikanlah agar atasan mau mendengar pendapat dari anggota tim.
Jika di kemudian hari atasan masih membuat rencana yang terlalu idealis, ingatkan kembali agar menghasilkan solusi yang lebih dapat diterapkan.
Kecil kemungkinan atasan bersikap tidak realistis dan adil. Jika ada yang seperti itu, kemungkinan besar mereka memiliki alasan yang belum tersampaikan dengan jelas.
Daripada hanya berpikir negatif terhadap tugas yang diberikan, kita bisa memastikan lagi apa yang sebenarnya diinginkan atasan. Jika perlu, tunjukkan rencana atau draft yang sudah dibuat agar mendapat feedback.
Perhatikanlah gaya apa yang biasanya digunakan rekan kerja untuk mendekati atasan. Jika perlu, diskusikan pula apa yang disukai dan tidak sebelum berhadapan dengan mereka.
Baca juga: 5 Cara Membangun Relasi dengan Atasan
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita bisa mulai mempraktikkannya. Ingatlah juga untuk menjaga tingkah laku agar tak terlalu berlebihan.
Dengarkan informasi menarik lainnya seputar kiat-kiat bisnis, karier, hingga mencapai kehidupan yang bahagia hanya melalui siniar Smart Inspiration di Spotify.
Ikuti siniarnya agar tidak tertinggal tiap episode terbarunya. Akses sekarang juga episode melalui tautan berikut dik.si/smart_kinerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.