Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

IRRI Berikan Klarifikasi soal Misinformasi Penghargaan Swasembada Beras untuk Indonesia

Kompas.com - 01/09/2022, 14:30 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – International Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan berupa sertifikat pengakuan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8/2022).

Penghargaan tersebut diberikan untuk mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada beras 2019-2021.

Belum lama ini, pemberian penghargaan itu sempat dipertanyakan oleh Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Sudin saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IV bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (31/8/2022).

Dalam forum raker tersebut, Sudin mempersoalkan teknis dan proses pemberian penghargaan dalam bentuk plakat.

Menurutnya, pembuatan plakat penghargaan itu dilakukan pihak IRRI di Indonesia. Hal ini lantas memunculkan persepsi negatif karena pemberian penghargaan tersebut dianggap tidak serius dan hanya akal-akalan semata.

Baca juga: Mentan: Penghargaan Swasembada Beras dari IRRI Jadi Kado HUT Ke-77 RI

Menanggapi persoalan tersebut, IRRI mencoba meluruskan perihal penghargaan yang diserahkan pihaknya kepada Jokowi waktu itu.

Perwakilan IRRI untuk Indonesia Hasil Sembiring mengatakan, pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan juga banyak pertemuan sejak beberapa tahun lalu.

Hasilnya, kata dia, IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia karena mempertimbangkan efisiensi dan mengkonversinya melalui sertifikat plakat.

"Saya tidak mengerti apa yang diributkan anggota DPR Sudin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Saya perlu kasih tahu bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali," kata Hasil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Bahkan, lanjut dia, pada pertemuan terakhir itu Direktur Jenderal (Dirjen) IRRI Jean Balie berdiskusi langsung dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca juga: Tingkatkan Pendapatan Rumah Tangga Petani, Mentan SYL Luncurkan Pelatihan Literasi Keuangan

Lebih lanjut Hasil mengatakan, pembuatan plakat di Indonesia juga didasari pada kondisi dunia yang saat ini mengalami kenaikan pandemi Covid-19 sehingga membuat kantor IRRI memutuskan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Dari berbagai pertimbangan tersebut, IRRI memutuskan untuk membuat plakat sertifikat di Indonesia.

“Mengingat dari sisi waktu dan praktisnya maka kami buat di Indonesia," ucap Hasil.

Masalah fasilitas untuk IRRI

Selain sertifikat, dalam raker Komisi IV juga sempat menyinggung tentang fasilitas yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada rombongan IRRI.

Menanggapi hal itu, Hasil menjelaskan bahwa rombongan IRRI termasuk Dirjen IRRI Jean Balie menginap di salah satu hotel Jakarta dengan biaya mandiri.

Baca juga: Aturan Naik Pesawat per 29 Agustus 2022, Tak Perlu Antigen dan PCR asalkan...

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com