Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok Lebih dari 3 Persen, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 02/09/2022, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia anjlok pada perdagangan hari Kamis (1/9/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh kekhawatiran akan inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent ditutup pada level 92,36 dollar AS per barrel atau ambles 3,4 persen. Setali tiga uang, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup turun 3,28 persen menjadi 86,61 dollar AS per barrel.

Harga minyak jatuh pada perdagangan hari Kamis, akibat kekhawatiran akan inflasi dan kenaikan suku bunga, serta langkah-langkah penguncian Covid-19 di China yang dikhawatirkan akan mengurangi permintaan bahan bakar.

“Permintaan minyak negara Barat serta China, stagnan. Sementara pasokan meningkat secara bertahap,” kata analis Julius Baer, Norbert Rucker.

Baca juga: Maju Mundur Kenaikan Harga BBM Subsidi Pertalite-Solar, Ini Kata Pengamat

Rapuhnya prospek pemulihan ekonomi di China dan Eropa

Dia menyebutkan, aktivitas pabrik Asia merosot pada Agustus karena upaya Zero-Covid China dan tekanan biaya yang terus merugikan bisnis. Dalam sebuah survei, hal tersebut mendorong rapuhnya prospek pemulihan ekonomi di China.

Pusat teknologi China Selatan, Shenzhen, memperketat pembatasan akibat wabah Covid-19 karena kasus terus meningkat. Pemerintah setempat menangguhkan event besar, dan hiburan selama tiga hari di distrik Baoan.

Sementara itu, indeks saham utama Eropa jatuh ke posisi terendah selama tujuh minggu berturut-turut, ditengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang agresif dan rekor inflasi yang tinggi di wilayah tersebut.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun Lebih dari 2 Persen, Kekhawatiran Akan Resesi Jadi Penyebabnya

Naufal Noorosa Minyak kini menjadi permasalahan di seluruh dunia, minyak diibaratkan jadi alat perang yang mana pergerakannya sulit diprediksi

Output OPEC dan minyak Rusia

Sentimen yang membebani harga minyak juga muncul dari potensi kesepakatan nuklir Iran 2015 yang akan memungkinkan anggota OPEC untuk meningkatkan ekspor. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, pihaknya berharap kesepakatan akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang.

Volatilitas pasar minyak baru-baru ini mengikuti kekhawatiran tentang pasokan yang tidak memadai dalam beberapa bulan kedepan, setelah Rusia mengirim pasukan militer ke Ukraina, dan pada waktu bersamaan OPEC juga berjuang untuk meningkatkan produksi.

Survei Reuters menyebutkan, output OPEC mencapai 29,6 juta barel per hari (bph) dalam sebulan terakhir, sementara output AS naik menjadi 11,82 juta bph pada Juni 2022. Posisi tersebut, berada di level tertinggi sejak April 2020.

Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS mengungkapkan bahwa stok minyak mentah AS turun 3,3 juta barrel, sementara stok bensin turun 1,2 juta barel. Para menteri keuangan dari negara G7 juga saat ini tengah membahas batasan harga yang diusulkan Pemerintah AS untuk minyak Rusia dalam pertemuan pada hari Jumat pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com