Oleh: Zen Wisa Sartre dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - Terlepas menjadi wirausahawan atau pekerja kantoran, kamu tentu membutuhkan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
Tidak sedikit perusahaan yang memberikan dana insentif kepada karyawan sebagai bentuk motivasi untuk mencapai target. Usaha ini dilakukan karena semakin termotivasi karyawan, semakin besar pula peluang perusahaan berkembang.
James Gwee, Entrepreneur dan Motivator kenamaan Indonesia, memaparkan pendapatnya tentang pentingnya motivasi dalam dunia kerja pada siniar Smart Inspiration bertajuk “Cara Mengelola & Memotivasi Tim Pemenang”.
Lantas, bagaimana cara memotivasi tim, karyawan, dan rekan kerja dengan tepat? Melansir dari Forbes, berikut adalah sembilan kiat yang bisa menjadi referensi untuk memotivasi tim.
Cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah memahami mereka sebagai manusia biasa yang butuh afeksi dan lingkungan yang nyaman.
Afeksi bisa diberikan dengan kalimat afirmasi bernada positif. Misalnya, ketika tim sedang berada dalam kondisi yang kurang prima, manajer bisa memberikan semangat dan merangkul mereka..
Apresiasi ini bisa berupa apa pun, seperti ucapan selamat, mentraktir kopi, atau memberikan makanan agar rekan kerja merasa dihargai. Selain itu, apresiasi juga menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kinerja yang bagus sehingga karyawan bisa terpacu meningkatkan kinerja mereka.
Baca juga: Eko Prawoto, Arsitek yang Berselaras dengan Alam
Pemberian insentif yang tepat dapat menghasilkan kompetisi yang sehat antar karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dan pekerjaan yang dilakukan tidak sia-sia. Dengan kompetisi yang sehat, perusahaan akan meningkatkan mutu karyawan.
Motivasi dalam bentuk dana insentif dan bonus memang dapat melecutkan semangat, tetapi dalam jangka waktu lama tidak baik. Karena orientasi rekan kerja atau anggota tim hanya berfokus pada materi, bukan perkembangan.
Karyawan tidak boleh hanya menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Mereka juga harus mengetahui tujuan dan arah perkembangan perusahaan.
Libatkan mereka pada proyek-proyek di luar divisi agar mengetahui bagaimana perusahaan tersebut berkembang.
Bekerja terus-menerus memang melelahkan. Oleh sebab itu, diperlukan pula rekreasi yang bisa meningkatkan relasi antarkaryawan.
Meskipun berorientasi pada hasil, tapi manajer tidak boleh terus mendorong karyawannya untuk terus bekerja. Sekali-kali ajaklah anggota tim untuk berlibur bersama agar mengeratkan hubungan di luar pekerjaan.
Dengan mendorong karyawan berpikir ulang atau mengevaluasi karier, mereka akan merefleksikan kembali segala tanggung jawab dan pekerjaan yang telah diselesaikan.