Kembangkan UMKM, Pemerintah Butuh Data Produk yang Dibutuhkan Masyarakat

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berkolaborasi dengan para internet marketer untuk membantu UMKM go digital.

Dengan begitu UMKM bisa memasarkan dan mempromosikan produknya secara digital.

Ia memerluka bantuan pasokan data dari pelaku internet marketer. Hal ini untuk melihat mana saja produk yang dibutuhkan masyarakat.

Dengan memiliki data ini, KemenkopUKM dapat memprediksi produk apa yang jika dijual ke pasaran bisa laku.

"Kita juga butuh dibuatkan aplikasi untuk menangkap demand, bukan hanya jenis produk tapi juga harganya," kata dia dalam acara Indonesia Digital Meetup (IDM) 2022 di Gedung Smesco, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Luhut: Jika Indonesia Sukses Realisasi Digitalisasi, Kontribusi Ekonomi Digital Jadi Rp 2,2 Triliun pada 2025

Ia menambahkan, UMKM masih membutuhkan inovasi seperti aplikasi yang menunjang dalam mempromosikan produknya.

Terbukti saat pandemi, KemenKopUKM menyelenggarakan Pahlawan Digital Award yang menjaring 30 pengembang aplikasi baru, inovasi anak muda ini membantu UMKM jualan secara online.

"Target kami, sekecil apapun produk UMKM harus bisa dijual secara online dan masuk ke ekosistem digital," ucap dia.

Baca juga: Dukung UMKM, Erick Thohir Lakukan 3 Langkah Ini

Teten juga mendorong, agar lebih banyak lagi UMKM masuk dalam e-katalog LKPP. Tercatat, saat ini sudah mencapai 600.000 dari target tahun 2022 mencapai 1 juta produk UMKM masuk e-katalog.

Saat ini penjualan online berkembang semakin cepat. Bahkan bukan hanya e-commerce, ada juga game commerce, TV commerce, dan social commerce yang memerlukan strategi khusus di dalamnya. Biasanya, para pelaku UMKM tak cukup SDM untuk menjangkau hal tersebut.

"Diharapkan dengan event IDM 2022 ini, semakin mendorong jumlah produk UMKM ke e-katalog dan UMKM ke ekosistem digital secara umum," terang dia.