Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Janjikan Indonesia yang Lebih Baik ke Utusan AS, karena Pakai Kendaraan Listrik dan B40

Kompas.com - 02/09/2022, 09:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan bersama dengan Utusan Khusus Amerika Bidang Iklim, John Kerry membicarakan perihal iklim pada Forum Dialog Tri Hita Karana yang diselenggarakan Kamis Petang di Pulau Kura-Kura Bali, Bali (1/9/2022).

Dalam kesempatan itu, Luhut menjanjikan Indonesia bakal lebih baik dan ramah lingkungan. Karena pemerintah saat ini tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik, demi perbaikan kualitas udara, khususnya di kota besar seperti Jakarta.

“Saya janjikan kepada Anda Pak John, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan lebih baik dengan penggunaan kendaraan listrik, dan juga penetapan B40,” ucapnya dikutip lewat siaran pers Kemenko Marves, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Luhut Dorong Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik agar Impor BBM Berkurang

Pembangkit EBT berkapasitas 21 GW beroperasi pada 2023

Pemerintah menargetkan Indonesia untuk beroperasinya pembangkit listrik terbarukan (EBT) pada 2023 dengan kapasitas energi 21 gigawatt.

Menurutnya pengembangan energi terbarukan tersebut perlu juga didukung dengan industri yang hijau.

"Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi energi yang tinggi, berkat pengembangan ekonomi yang kuat. Kami buktikan pada puncak pandemi Covid-19 lalu, kami bukan hanya mampu bertahan namun dapat berkembang karena adanya hilirisasi industri, efisiensi, dan harga komoditas yang terkendali,” ujar Luhut.

Baca juga: PLTS Hybrid di Selayar Senilai Rp 39,5 Miliar Diresmikan, PLN: Pembangkit EBT Wujud Komitmen Transisi Energi

Pemerintah sedang susun regulasi investasi sektor EBT

Luhut menambahkan, Indonesia saat ini mengembangkan teknologi dan investasi di sektor energi terbarukan. Untuk mendukung hal tersebut dirinya menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi yang mendukung hal tersebut.

Lebih lanjut ujar mantan Menko Polhukam ini, Indonesia saat ini memegang tampuk kepemimpinan terkait percepatan transisi energi terbarukan serta memastikan pemanfaatan lahan dan ruang laut menjamin ketersediaan bahan pangan, keanekaragaman hayati, lapangan pekerjaan, serta ketahanan fisik.

“Percepatan yang kami lakukan membutuhkan dukungan para pemimpin dunia, tidak hanya untuk pendanaan, namun juga terkait teknologi dan kapasitas manusia. Harapan saya Presidensi Indonesia pada KTT G20 dapat membantu mewujudkannya,” tuturnya.

Baca juga: Luhut: Jika Indonesia Sukses Realisasi Digitalisasi, Kontribusi Ekonomi Digital Jadi Rp 2,2 Triliun pada 2025

Carolus Dori Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 bakal menjadi momentum gerakan konversi kendaraan listrik di Indonesia. Hal inilah yang disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Dua, Bali.

Soal isu iklim, sudah bukan saatnya berdiskusi tapi harus beraksi

Lalu, mengenai isu iklim menurutnya bukanlah hal yang perlu ditakuti, melainkan perlu dipikirkan solusi dan menjadi motivasi untuk mulai bertindak.

“Dunia saat ini sudah harus menunjukkan aksinya dalam menangani isu iklim. Kita sudah tidak ada waktu hanya untuk berdiskusi, Saya ingin segera melihat ada aksi nyata yang dijalankan secara cepat untuk mengatasi permasalahan iklim,” pungkas Luhut.

Cerita John Kerry soal regulasi kendaraan listrik di AS

Terkait pemanfaatan teknologi dan energi, Utusan Khusus Amerika Bidang Iklim, John Kerry berkata, cara mereka memanfaatkan teknologi dan energi ini sangat penting. Sebab menurutnya, teknologi dan energi merupakan pasar terbesar.

“Kenapa? Karena ini memiliki dampak langsung pada keseharian kita. Bagaimana kita menggunakan energi pada rumah kita, pada kendaraan kita, pola transportasi, semua akan berubah,” tuturnya.

Dirinya kemudian mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tengah membuat regulasi yang menyebutkan pada 2035 hanya kendaraan listrik yang boleh beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com