JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam melakukan manajemen keuangan, para generasi milenial kerap mendengar pentingnya memiliki dana darurat atau emergency fund.
Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, dana darurat merupakan alokasi uang yang digunakan untuk keperluan-keperluan di saat genting, misalnya becana alam, atau kecelakaan yang dapat mengganggu arus kas keuangan.
Dana darurat dapat digunakan untuk perawatan dan perbaikan kendaraan dan rumah pasca bencana atau kecelakaan. Biaya pengobatan di rumah sakit yang tidak terduga juga bisa ditanggung menggunakan dana darurat.
Selain itu, dana darurat juga dapat digunakan untuk kebutuhan harian apabila seseorang tekena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sedang mencari pekerjaan baru.
Baca juga: Dana Darurat, Mengapa Penting Dimiliki Keluarga?
Lalu bagaimana cara menyiapkan dana darurat bagi generasi milenial?
1. Pahami Kebutuhan Dana Darurat
Kebutuhan dana darurat setiap orang berbeda-beda. Idealnya, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan adalah 6 sampai 12 kali dari jumlah pengeluaran per bulan.
Untuk yang masih lajang, besarnya dana darurat yang dibutuhkan cukup dengan 6 kali jumlah pengeluaran bulanan.
Namun, bagi yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan besarnya dana darurat yang dibutuhkan setidaknya 9 sampai 12 kali pengeluaran per bulan.
Mulailah dengan menyisihkan dana darurat dari sebagian kecil pendapatan secara konsisten dan bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.