Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Gas Rusia Terhenti, Krisis Energi Eropa Semakin Nyata

Kompas.com - 03/09/2022, 11:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Pasokan gas Rusia ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 terhenti. Ini berpotensi memperkeruh kekurangan pasokan yang tengah dihadapi, bahkan menjadi sebuah krisis energi di Eropa pada musim dingin ini.

Dilansir dari CNN, Sabtu (3/9/2022), raksasa perusahaan energi Rusia, Gazprom, menemukan adanya kebocoran gas pada stasiun kompresor di Portovaya. Oleh karenanya, Gazprom menutup sementara pipa gas Nord Stream 1 sejak Rabu (31/8/2022) untuk dilakukan pemeliharaan.

Rencananya, gas akan mulai disalurkan kembali melalui pipa tersebut pada Sabtu ini. Namun, rencana tersebut nampaknya urung terjadi.

"Sampai dengan permasalahan terkait peralatan dimaksud terselesaikan, pasokan gas yang disalurkan ke jaringan pipa Nord Stream dihentikan sepenuhnya," tulis Gazprom, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Sri Mulyani: Dunia Berada di Tengah Krisis Energi Global

Sebelumnya, Rusia menuding, gangguan yang dialami oleh jaringan pipa gas tersebut tidak terlepas dari kesalahan Uni Eropa. Pasalnya, akibat sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa, Siemens Energy tidak mampu melakukan pemeliharaan rutin terhadap peralatan pipa gas alam.

"Produsennya adalah Siemens, ini adalah peralatan berteknologi tinggi, dan Anda tidak dapat menemukan banyak perusahaan di dunia yang dapat memperbaikinya," ujar Chief Executive Gazprom, Alexei Miller.

"Gazprom siap dan bersedia untuk terus memenuhi kewajibannya, tetapi hambatan telah dibuat di pihak Eropa yang mencegah Gazprom bekerja," tambah dia.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi Sumber Krisis Energi dan Pangan Dunia

Naufal Noorosa Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman gas ke Jerman


Asal tahu saja, jaringan pipa gas Nord Stream 1 merupakan kunci bagi pasokan gas ke Eropa. Pada tahun lalu, jaringan pipa tersebut berkontribusi sebesar 35 persen terhadap total pasokan gas dari Rusia ke Eropa.

Sejak Juni lalu, Gazprom sebenarnya telah memangkas pasokan gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 20 persen dari kapasitasnya. Pada saat itu Gazprom menyatakan, hal itu disebabkan oleh hilangnya turbin yang disebabkan oleh sanksi ekspor Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com