Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Videonya Viral, Jokowi Pernah Kritik Keras Program BLT Era SBY

Kompas.com - Diperbarui 05/09/2022, 09:49 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyatakan secara tegas mengkritik adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu diucapkannya saat menjabat Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.

Jejak digital video penolakan Jokowi pada program BLT itu pun viral dan beredar luas setelah politikus PDI-P itu memutuskan menaikkan harga BBM dan mengucurkan BLT.

Sebagai informasi saja, di periode 2004-2014, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa kali menaikkan harga BBM. Rencana ini disambut oleh beberapa anggota DPR dengan sangat reaktif, terutama dari partai berlambang moncong putih.

Menurut SBY, BLT adalah salah satu opsi untuk mengurangi beban rakyat karena kenaikan harga BBM. Kata dia, BLT bermanfaat untuk rakyat miskin dan semi miskin. Utamanya jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM.

Baca juga: Mengapa Jokowi Naikkan Harga BBM saat Harga Minyak Dunia Turun?

Jokowi sebut BLT tidak mendidik

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com 28 Maret 2012, Jokowi yang kala itu masih menjabat Wali Kota Solo berujar, bantuan langsung boleh diberikan, tetapi tidak begitu saja.

Bantuan tersebut, kata Jokowi, harus dijadikan sebagai pancing untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Bukan diberikan cuma-cuma ke rakyat dalam bentuk uang tunai.

"Kalau diberikan langsung tunai begitu, itu namanya kita mendidik masyarakat hanya menjadi tangan di bawah, menengadahkan tangan saja," kata Jokowi kala itu.

"Tetapi jika bantuan itu untuk memberdayakan, ke depannya masyarakat bisa menghasilkan sendiri uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," tegas dia.

Baca juga: Lagi Viral, BBM Jenis Apa yang Dijual SPBU Vivo Seharga Cuma Rp 8.900?

Menurut Jokowi, bantuan dari pemerintah hendaknya digunakan untuk menggerakkan usaha produktif atau usaha kreatif masyarakat. Pemerintah bertugas memberikan arahan kepada masyarakat dalam penggunaan bantuan itu.

Sementara di dalam sebuah video yang viral beberapa hari terakhir, Jokowi yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta menyatakan, dirinya sangat menolak adanya program BLT.

"Saya memang dari dulu tidak senang dengan bantuan tunai," kata Jokowi dikutip dari video lama yang kembali viral.

"Kalau bisa, bantuan itu diberikan kepada usaha-usaha produktif, usaha-usaha kecil dan rumah tangga yang produktif, itu akan lebih baik," tambahnya.

Baca juga: Bak Bumi dan Langit, Membandingkan Laba Pertamina Vs Petronas Malaysia

Kritik Megawati dan PDI-P

Setali tiga uang, baik Megawati maupun kader PDIP di parlemen, juga jadi garda barisan terdepan menolak keras kenaikan harga BBM yang dilakukan rezim SBY saat itu.

Selama pemerintahan SBY, PDI-P selalu menolak ketika pemerintah berencana menaikkan harga BBM dengan berbagai alasan.

Bahkan, putri Megawati yang juga petinggi PDIP, Puan Maharani (kini Ketua DPR RI), saat itu, menyampaikan pidato penolakan kenaikan harga BBM di DPR sembari menangis terisak-isak.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com