Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Sentimen Kenaikan Harga BBM, IHSG Kembali Menguat?

Kompas.com - 06/09/2022, 06:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,76 persen ke 7.231,88 pada sesi perdagangan Senin (5/9/2022) kemarin, meskipun terdapat sentimen kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy Tan mengatakan, wacana kenaikan harga BBM telah dibicarakan sejak beberapa pekan terakhir. Oleh karenanya, sentimen kenaikan harga BBM telah terserap dalam pergerakan IHSG.

Kenaikan harga BBM sudah ter-price in oleh market. Pergerakan market membaik setelah ada kepastian dari pengumuman kemarin karena tidak ada lagi uncertainty tentang isu ini," tutur dia, kepada Kompas.com.

Baca juga: Harga BBM Naik, IHSG Melaju Tembus Level 7.200

Sektor energi kembali menjadi sektor utama penopang pergerakan indeks saham kemarin, dengan penguatan sebesar 3,83 persen.

“IHSG ditutup menguat cenderung didorong oleh kenaikan harga komoditas,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Senin.

Adapun pada sesi perdagangan Selasa (6/9/2022) hari ini, Dennies memproyeksi, IHSG kembali menguat dengan rentang support 7.170-7.019 dan resistance 7.268-7.305.

Secara teknikal, candlestick membentuk long white body dengan stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.

“Pergerakan di awal pekan masih minim sentimen dari data ekonomi,” kata dia.

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan, saat ini IHSG masih menunjukkan pola gerak yang cukup wajar dengan kecenderungan tertekan terbatas.

Oleh karenanya, Ia memprediksi, pada sesi perdagangan hari ini indeks saham nasional akan tertekan, dengan rentang pergerakan 7.123-7.278.

“Peluang kenaikan dalam jangka menengah maupun panjang masih terlihat cukup besar sehingga momentum koreksi masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian,” ucapnya.

Baca juga: Mengapa Jokowi Naikkan Harga BBM saat Harga Minyak Dunia Turun?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com