Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Kenaikan Bunga The Fed Menurun, Nilai Tukar Rupiah "Rebound"

Kompas.com - 06/09/2022, 10:05 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Selasa (6/9/2022) dibuka menguat. Ini selaras dengan meredanya sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.887 per dollar AS, menguat dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.907 per dollar AS.

Setelah dibuka menguat, nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif namun tetap berada di zona positif. Sampai dengan pukul 09.40 WIB nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.882 dollar AS, mengatakan 25 poin atau 0,17 persen.

Baca juga: Tertekan Sentimen BBM, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.907 Per Dollar AS

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pada sesi perdagangan hari ini rupiah berpotensi bergerak cenderung menguat terhadap dollar AS. Sentimen pasar terhadap aset berisiko dinilai cukup positif.

Sentimen pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan the Fed yang agresif terlihat berkurang. Dari Fedwatch tool, ekspektasi yang mengharapkan kenaikan 75 basis poin, turun menjadi 60 persen dari sebelumnya 71 persen di pekan lalu.

"Indikasi pelambatan ekonomi AS mungkin menurunkan ekspektasi pasar tersebut," kata Ariston, kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah, Dollar AS Setara Rp 14.883

Terpantau sejumlah mata uang Asia turut menguat pagi hari ini, mulai dari yen Jepang (0,05 persen), dollar Singapura (0,09 persen), won Korea Selatan (0,09 persen), peso Filipina (0,07 persen), ringgit Malaysia (0,03 persen), hingga baht Thailand (0,39 persen).

Namun demikian, Ariston menilai, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah, tertekan oleh potensi lonjakan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan resesi global.

"Tekanan untuk rupiah belum hilang," ucap Ariston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com