Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate dan Harga BBM Naik, BCA Berupaya Berikan Suku Bunga Kredit Kendaraan yang Rendah

Kompas.com - 06/09/2022, 14:25 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA berupaya menjaga suku bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) tetap rendah di tengah kenaikan harga BBM dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Direktur BCA Haryanto T Budiman mengatakan, untuk itu BCA akan terus melihat kondisi struktur dana perseroan agar dapat terus memberikan suku bunga Kredit Kendaraan Bermotor yang kompetitif

"Kalau kredit konsumer itu lebih sensitif terhadap kepada suku bunga tapi kita masih berusaha untuk memberikan suku bunga yang terbaik kepada nasabah," ujarnya di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca juga: BCA Yakin Kenaikan Harga BBM Tidak Akan Memukul Penyaluran Kredit

Dia menjelaskan, suku bunga kredit dapat dijaga rendah lantaran perseroan masih memiliki rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang cukup tinggi, sekitar 81 persen.

"Suku bunga kita tetap menarik karena keunggulan BCA adalah CASA ratio kita yang tinggi sehingga kita tidak terlalu terganggu pada pergerakan suku bunga yang mungkin ada bank-bank lain yang masih bergantung pada ini," ucapnya.

Selain itu, Kredit Kendaraan Bermotor yang masuk ke dalam kredit konsumer ini menjadi salah satu produk unggulan BCA karena peminatnya banyak dan kualitasnya bagus lantaran kredit macet (nonperforming loan/NPL) di sektor ini terkendali.

"KPR dan KKB adalah dua produk andalan kita untuk kredit konsumer dan ini akan kita dorong terus dan kita akan berusaha utk mempertahankan," ungkapnya.

Baca juga: QRIS Antarnegara, Belanja di Thailand Kini Bisa Pakai Aplikasi BCA Mobile

Sementara itu, kata dia, yang dikhawatirkan dari KKB ini bukanlah pada suku bunganya melainkan kelanggaan pasokan chip kendaraan di pasaran yang mengakibatkan minimnya produksi mobil.

Dengan adanya masalah di pasokan chip kendaraan ini membuat banyak pengiriman mobil yang tertunda meskipun mobilnya sudah dibeli oleh nasabah.

"Kita mau menyalurkan KKB tapi kalau barangnya belum dateng gimana? Itu jadi tantangan tersendiri yang di luar kendali kita," kata dia.

Menurutnya, kelangkaan chip kendaraan ini disebabkan oleh terganggunya rantai pasok akibat geopolitik global, terutama saat hubungan antara China dan Taiwan memanas.

Sebab seperti diketahui, Taiwan merupakan wilayah yang memproduksi chip kendaraan terbesar di dunia.

Oleh karenanya, saat ini BCA lebih fokus memberikan kredit kendaraan bermotor kepada kendaraan-kendaraan yang diproduksi dalam negeri.

"Sehingga tidak terlalu banyak ketergantungan kepada chip. Karena kalau chip production terganggu, itu dampaknya ke produksi mobil," tuturnya.

Baca juga: Bank BCA Belum Layani Penukaran Uang Baru 2022, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com