Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAJI: Produk Unit Link Bakal Semarak di Semester II-2022 dan Awal 2023

Kompas.com - 07/09/2022, 11:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, saat ini industri asuransi jiwa sedang melakukan revisi untuk produk unit link.

Ketua Bidang Produk, Manajemen, Risiko, dan Good Corporate Governance AAJI Fauzi Arfan mengatakan, banyak perusahaan tidak meluncurkan produk unit link baru pada semester I-2022.

Hal ini lantaran perusahaan harus memastikan produk unit link tersebut sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

Baca juga: AAJI: Industri Asuransi Jiwa Bayar Klaim dan Manfaat Rp 83,93 Triliun di Semester I-2022

"Saya saat yakin sebagian besar industri asuransi akan merevisi produknya. Targetnya sesuai arahan OJK sampai Maret 2023," kata dia dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa, Selasa (6/9/2022).

Ia menambahkan, sejak SE OJK tersebut diluncurkan, perusahaan asuransi jiwa terus melakukan pembenahan dan penyesuaian.

Menurut prediksinya, industri asuransi jiwa baru akan kembali semarak dengan peluncuran produk unit link pada semester II-2022 atau awal tahun 2023.

Lebih jauh, Fauzi menjelaskan, produk unit link tidak hanya diinvestasikan di saham. Hal ini terkait dengan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belakangan terjadi.

"Fund-nya (produk unit link) variatif. Apakah itu ada kaitannya dengan kinerja produk? Seperti telah dilaporkan, pendapatan premi unit link masih cukup mendominasi. Artinya produk unit link masih cukup diminati," terang dia.

Baca juga: AAJI: Pendapatan Industri Asuransi Jiwa merosot jadi Rp 105,4 Triliun di Semester I-2022

"Tentunya IHSG jadi salah satu fund yang dijual untuk unit link," pungkas dia.

AAJI sendiri mencatat, pendapatan premi dari produk unit link berkontribusi sebesar 59,3 persen dari total pendapatan industri asuransi jiwa.

Pada semester I-2022, pendapatan produk unit link tercatat sebesar Rp 56,7 triliun. Angka ini turun 11,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 64,2 triliun.

Sementara, produk tradisional tercatat sebesar Rp 39 triliun. Capaian tersebut amblas 4,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp 40,9 triliun.

Baca juga: AAJI: Total Tertanggung Asuransi Jiwa 73,9 Juta Orang, 8 Persen dari Jumlah Penduduk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com