Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Pasar di Eropa, BUMN Pamerkan Kopi Lokal Indonesia di Belanda

Kompas.com - 07/09/2022, 14:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus berupaya memasarkan produk kopi asli Indonesia ke pasar mancanegara. Kali ini, pemasaran dilakukan melalui pameran Pasar Kopi yang berlangsung di Amsterdam, Belanda sepanjang 1-11 September 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Pasar Kopi tersebut bertujuan mengangkat posisi Indonesia agar menjadi aktor penting dalam rantai suplai perdagangan kopi di tingkat internasional.

Pada pameran itu Indonesia membawa sampel kopi lebih dari setengah ton dengan 97 jenis kopi, mulai dari green bean hingga produk turunannya. Kopi-kopi tersebut berasal dari 11 daerah, yakni Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Lampung, Kerinci, Java Preanger (area Garut dan Bandung), Dieng, Bali Kintamani, Flores, dan Toraja.

Baca juga: Warganya Penggila Kopi, Kenapa di Australia Starbucks Justru Kurang Laku?

"Ini sangat bagus karena membawa pengunjung mengenal lebih jauh tentang perjalanan kopi nasional. Sambil mencoba beragam kopi asli hasil perkebunan Indonesia, mereka juga akan disuguhkan pameran sejarah produksi kopi, serta berbagai jenis kopi dan produk turunannya," ujar Erick saat membuka pameran seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (7/9/2022)

Ia menyatakan, BUMN mendukung penuh kebangkitan industri kopi nasional. Hal ini ditunjukkan pada awal 2022 dengan meluncurkan inisiatif Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, yang sekaligus menjadi bagian dari penyelenggara pameran Pasar Kopi tersebut.

Menurut Erick, pembentukan PMO dilakukan guna meningkatkan produktivitas kopi dalam negeri dengan skema program Makmur yang selama ini telah diterapkan di komoditas lain, seperti padi, tebu, dan jagung. Tujuan dari PMO Kopi Nusantara adalah untuk memperbaiki ekosistem bisnis kopi dari hulu hingga hilir.

PMO Kopi Nusantara menjadi bagian dari program Makmur komoditas kopi yang memberikan akses untuk finansial, pendampingan, jaminan gagal panen dan pasar.

"BUMN terketuk (mendukung industri kopi nasional), karena 96 persen dari industri kopi adalah perkebunan rakyat. Tujuan akhir kita adalah kesejahteraan para petani,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, penyelanggaraan pameran kopi di Belanda dimaksudkan untuk memperluas pemasaran produk kopi Indonesia di kawasan Uni Eropa. Kawasan ini tercatat sebagai konsumen kopi dunia terbesar, yakni mencapai 2,4 juta ton per tahun, atau 24 persen dari total konsumsi kopi dunia.

"Rata-rata warga Belanda meminum empat cangkir kopi sehari. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang besar bagi Kopi Indonesia di Belanda yang memiliki sejarah sejak zaman dahulu,” jelasnya.

Pada kesempatan pameran itu, Erick juga menyaksikan penandatanganan kontrak pembelian kopi antara stakeholders yang tergabung di PMO Kopi Nusantara, termasuk PTPN Group, dengan para importir di wilayah Belanda dan sekitarnya. Nilainya transaksi awal kerja sama tersebut mencapai 5,6 juta dollar AS, terdiri dari 2,5 juta dollar AS kontrak pembelian dan sisanya sebesar 3,1 juta dollar AS berupa nota kesepahaman.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro menambahkan, pada pameran itu selain RI memamerkan kopi dengan kualitas terbaik, tetapi juga membagikan kisah dari kopi dan para pelakunya. Mulai dari penanaman di desa-desa di batas hutan Sulawesi, pemanfaatan lahan-lahan tidur Sumatera, reforestasi lahan kritis di Jawa Barat, dan kebun-kebun masyarakat adat Waerebo di Flores.

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan mencapai 250 persen. Kini Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara penghasil kopi, yang sekaligus komoditas ini menyumbang devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet.

Dwi pun berharap pelaksanaan Pasar Kopi di Belanda tersebut dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia.

"Selain itu, diharapkan terjadi business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia," ujar Ketua PMO Kopi Nusantara itu.

Baca juga: Specialty Coffee di Boston, Kopi Unggulan Indonesia Raup Potensi Transaksi sebesar Rp 283 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com