Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Pastikan Neraca Perdagangan dengan China Surplus Tahun Ini

Kompas.com - 07/09/2022, 14:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis neraca perdagangan Indonesia dengan China akan surplus pada tahun ini, setelah sebelumnya selalu defisit. Optimisme itu seiring upaya hilirisasi yang dilakukan pemerintah beberapa waktu belakangan ini.

"Tahun ini saya pastikan (neraca dagang) sudah surplus dengan China, saya pastikan itu karena raw material yang tidak di ekspor mentahan," ujarnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Jokowi mengatakan, pemerintah telah melarang ekspor bahan mentah untuk nikel sejak tiga tahun lalu. Industri tambang nikel pun dipaksa untuk membangun industri produk turunannya di dalam negeri.

Baca juga: Neraca Perdagangan Migas Masih Defisit, Maruf Amin: Kita Punya PR Besar

Alhasil, nilai ekspor nikel pun meningkat yakni mencapai 20,9 miliar dollar AS pada 2021, naik signifikan dibandingkan masa 6-7 tahun lalu yang hanya sebesar 1,1 miliar dollar AS karena hanya ekspor nikel berupa raw material.

Upaya hilirisasi juga akan dilakukan pada produk pertambangan lainnya, mulai dari tembaga hingga bauksit. Salah satunya, yang sedang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dengan membangun pabrik pemurnian atau smelter di Gresik, Jawa Timur.

"Nanti ketika (smelter) Gresik beroperasi 2024, kelihatan berapa nilai tambah tembaga yang lebih dari 50 tahun kita ekspor raw material. Bauksit juga setop kira-kira muncul angka di atas 30 miliar dollar AS. Saya pastikan itu," kata dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meyakini, neraca perdagangan Indonesia dengan China tak lagi defisit di tahun ini. Jauh membaik dibandingkan kondisi di 2014 yang sempat defisit hingga 13 miliar dollar AS, ataupun pada 2022 dengan defisit sebesar 2,4 miliar dollar AS.

"Dulu neraca perdagangan kita dengan China selalu minus, di 2021 minusnya sudah menjadi 2,4 miliar dollar AS, di tahun ini saya pastikan sudah surplus dengan China," tutupnya.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tambah Inflasi 1,8 Persen, Jokowi: Tak Bisa Diam, Kita Harus Intervensi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com