Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Gemar Pakai "Paylater", Sistem OJK Sempat Alami Gangguan

Kompas.com - 07/09/2022, 16:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan transaksi menggunakan metode pembayaran untuk menunda atau mencicil tanpa kartu kredit, atau biasa disebut paylater mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Pesatnya pertumbuhan transaksi paylater tidak terlepas dari semakin banyaknya platform teknologi yang berkolaborasi dengan layanan jasa keuangan, dalam hal ini bank, untuk meluncurkan opsi pembayaran tersebut.

Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto mengatakan, tingginya transaksi paylater membuat Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK sempat terganggu.

Baca juga: Pahami Sistem Penagihan dan Denda Telat Bayar Shopee Paylater

Ia menjelaskan, setiap transaksi paylater yang dilakukan oleh nasabah atau pengguna di berbagai platform, datanya perlu dimasukan oleh bank ke SLIK OJK.

"Sementara ada jutaan orang yang memanfaatkan fasilitas paylater itu. Jadi itu semua queuing untuk entry ke SLIK kita dalam waktu bersamaan," ujarnya, di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Bahkan dengan tingginya data paylater yang perlu dimasukkan dalam waktu dekat, Anung mengungkapkan, SLIK OJK sempat mengalami gangguan atau hang.

"Jadi perlu waktu 3 hari untuk meng-entry. Padahal, begitu transaksi terjadi harus di-entry," kata dia.

Oleh karenanya, Anung mengakui tingginya transaksi paylater di Tanah Air membuat cara kerja SLIK akan berubah, dari semula data yang dimasukan per transaksi, menjadi per nasabah.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Lazada PayLater dengan Mudah


"Paylater itu berkembang pesat sekali, sampai mengubah mekanisme kita. Cara kerja SLIK kita. Karena SLIK kita masih per transaksi," tuturnya.

Dengan adanya perubahan tersebut, maka bank tidak lagi memasukkan data setiap transaksi, melainkan data akumulasi transaksi setiap nasabah ke SLIK OJK.

"Jadi langsung dijumlahkan. Semua exposure langsung dijumlah. Jadi ketahuan transaksi debitur di mana saja," ucap dia.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Kredivo dan Katadata pada Maret 2022, penggunaan pembayaran paylater di e-commerce terus meningkat dari 28 persen pada 2021 menjadi 38 persen di 2022.

Hasil survei itu juga menyebutkan, paylater menjadi metode pembayaran digital ketiga yang paling sering digunakan di e-commerce setelah e-wallet dan transfer bank.

Baca juga: Kini Konsumen Ramayana Bisa Belanja Pakai Paylater dari Kredivo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com