Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: BLT BBM Tidak Cukup Menutup Dampak Luas Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 07/09/2022, 16:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 untuk meredam dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, BLT BBM tersebut tidak cukup efektif meredam dampak kenaikan harga BBM.

Pasalnya, dampak kenaikan harga BBM ini berdampak luas ke berbagai sektor perekonomian, mulai dari menaikkan inflasi, memangkas daya beli, menahan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, hingga meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan.

Baca juga: Perindo: Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Jual Ikan dari Nelayan Naik

"Dengan perkiraan luasnya dampak kenaikan harga BBM subsidi, adanya BLT BBM tidak akan cukup menutup semua dampak negatif kenaikan harga BBM subsidi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

Terlebih, lanjut Piter, pemberian BLT BBM ini hanya untuk sebagian kecil dari pihak-pihak yang terdampak. Sementara, UMKM yang diperkirakan terdampak cukup besar justru tidak mendapatkan BLT.

Kemudian, hal ini juga akan membuat sebagian besar masyarakat yang sebelumnya masuk kategori rentan miskin, kini justru akan terperosok ke jurang kemiskinan.

Sebab kenaikan harga BBM membuat biaya kebutuhan sehari-hari menjadi lebih mahal dari biasanya.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Tambah Inflasi 1,8 Persen, Jokowi: Tak Bisa Diam, Kita Harus Intervensi!


"Inflasi yang tinggi menaikkan garis kemiskinan. Kemiskinan diperkirakan akan meningkat," kata Piter.

Oleh karena itu, menurut dia, seharusnya pemerintah tidak menaikkan harga BBM terutama untuk BBM subsidi karena dampaknya akan berimbas ke perlambatan ekonomi.

"Dan perhitungan saya beban APBN tidak sebesar tahun 2020. Memang defisit pasti besar tapi masih bisa ditanggung pemerintah," ucapnya.

Namun, karena harga BBM subsidi sudah naik, maka dia meminta pemerintah mencari solusi yang tepat agar perekonomian tidak terdampak terlalu besar.

"Itu utamanya yang harus dilakukan termasuk dalam upaya membantu UMKM. Kalau pemulihan ekonomi bisa terus berlangsung, UMKM akan terbantu," tuturnya.

Baca juga: Antisipasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Bulog Gelontorkan 500.000 Ton Beras di Operasi Pasar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com