Aturan tersebut dinilai cukup ketat untuk pemindahan produk dari Kalimantan ke Jawa. Selain itu, tidak ditemukan Bactrocera occipitalis di sentra Mangga di Sumedang Jabar.
“Tentu kita berharap, proses ekspor mangga kita ke Jepang dapat segera berjalan dengan baik. Riset dan diplomasi ini untuk mendukung pembukaan akses ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang,” sebutnya.
Baca juga: Genjot Produksi Jagung, Kementan Gandeng Bayer Indonesia
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta agar ekspor buah mangga Indonesia dapat dilakukan secara masif.
Menurutnya, potensi mangga Indonesia sangat besar dan bisa dijadikan sebagai modal utama dalam meningkatkan kinerja ekspor buah.
Sentuhan teknologi pun menjadi upaya utama untuk merealisasikan potensi tersebut.
Terlebih, Indonesia menduduki posisi kelima sebagai produsen buah mangga dunia setelah India, China, Thailand, dan Meksiko.
Pada 2018, produksi mangga di Indonesia bahkan mencapai 2.184.399 ton. Prestasi ini dapat menjadi peluang besar dalam peningkatan ekspor buah di Indonesia.
"Peningkatan kinerja ekspor buah dapat dilakukan melalui penerapan teknologi dan sistem jaminan mutu di seluruh rantai produksi melalui penerapan standardisasi produk hasil pertanian dari hulu ke hilir," jelasnya.
Baca juga: Harga Gandum Meningkat, Komisi IV Dukung Kementan Perluas Substitusi Pangan Lokal dengan Sorgum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.