1. Pemerintah Resmi Naikkan Tarif Ojol, Berlaku 10 September 2022
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat resmi menetapkan tarif baru ojek online pada Rabu (7/9/2022).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugianto mengatakan, penyesuaian biaya jasa dilakukan dengan mempertimbangkan harga bahan bakar minyak (BBM), Upah Minimum Regional (UMR) dan perhitungan jasa lainnya.
"Komponen penghitungan jasa ojol itu ada biaya langsung dan biaya tidak langsung, untuk komponen biaya jasa ojol, ada tiga komponen, yaitu biaya atau pengemudi yaitu kenaikan UMR, asuransi pengemudi, jasa minimal order 4 km, dan kenaikan harga BBM," kata Hendro dalam konferensi pers secara virtual, Rabu.
Pelaksanaan kenaikan tarif ojek online ini berlaku efektif dalam tiga hari ke depan sejak ditetapkan atau 10 September mendatang. "Tiga hari aplikator segera menyesuaikan tarif ojol yang baru. Itu untuk kenaikan ojol," ucap Hendro.
Selengkapnya klik di sini.
Baca juga: Tarif Ojol Resmi Naik, Ini Daftar Tarif Ojol Terbaru Se-Indonesia
2. Kenaikan Harga BBM Tambah Inflasi 1,8 Persen, Jokowi: Tak Bisa Diam, Kita Harus Intervensi!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, berdasarkan penghitungan pemerintah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite, Solar, dan Pertamax akan menambah inflasi sebesar 1,8 persen. Jokowi mengakui bahwa inflasi memang menjadi momok di setiap negara.
Oleh karena itu, dia memastikan pemerintah tidak akan diam, melainkan melakukan intervensi baik melalui pusat maupun daerah untuk mengendalikan inflasi.
"Penyesuaian subsidi BBM yang diumumkan minggu lalu berimbas pada inflasi. Hitungan dari menteri-menteri, kira-kira akan naik di 1,8 persen. Tapi saya enggak mau diem, kita harus intervensi," ujar Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022).
Selengkapnya klik di sini.
Baca juga: UPDATE Daftar Harga Pertamax Hari Ini, Berlaku Se-Indonesia
3. Singapura Tarik Kecap Manis ABC dan Saus Sambal Ayam Goreng ABC, Kenapa?
Badan Pengawas Makanan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) menarik dua produk asal Indonesia, yaitu kecap manis ABC dan saus sambal ayam goreng ABC. Kecap manis ABC yang ditarik itu diimpor oleh New Intention Trading, dengan tanggal kedaluwarsa 26 Juni 2024.
Sementara sambal Ayam Goreng ABC yang ditarik adalah yang diimpor oleh Distributor Arklife dan memiliki tanggal kedaluwarsa 6 Januari 2024.
Penarikan dua produk tersebut lantaran diduga mengandung sulfur dioksida. "Dua produk ABC yang berasal dari Indonesia itu diketahui mengandung sulfur dioksida," kata SFA, sebagaimana dikutip Kompas.com lewat Channel News Asia (CNA), Rabu (7/9/2022).
Selengkapnya klik di sini.
4. Menaker: Pekerja di DKI Jakarta dengan Gaji UMP Rp 4,7 Juta Berhak Dapat BSU Rp 600.000
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan pekerja di DKI Jakarta dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 4,7 juta tetap berhak menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji Rp 600.000.
Hal ini karena berdasarkan aturan Menaker, bahwa penerima BSU adalah masyarakat dengan besaran gaji di bawah Rp 3,5 juta atau senilai upah minimum provinsi/kabupaten/kota.
“Pekerja di DKI Jakarta yang upah minimum provinsinya senilai Rp 4,7 juta, dia tetap berhak. Karena ketentuannya senilai upah minimum provinsi/kabupaten/kota. Jadi meskipun upah minimumnya Rp 4,7 juta (diatas Rp 3,5 juta) pekerja DKI Jakarta yang UMP-nya Rp 4,7 juta berhak dapat BSU ini,” kata Ida dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 secara virtual, Selasa (6/9/2022).
Selengkapnya klik di sini.
5. Sri Mulyani Sebut Jika AS dan Eropa Masuk Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Bisa Turun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa memiliki potensi resesi yang sangat tinggi. Lantaran, keduanya memiliki tingkat inflasi yang tinggi akibat ketidakpastian ekonomi global.
"AS dan Eropa jelas menghadapi potensi resesi sangat tinggi, karena inflasi mereka sangat tinggi, 40 tahun tertinggi sekarang ini," ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (7/9/2022).
AS mencatatkan inflasi sebesar 9,1 persen (year on year/yoy) pada Juni 2022, sementara di kawasan Eropa terdapat Inggris yang menjadi salah satu negara dengan inflasi tinggi yakni mencapai 10,1 persen (yoy) per Juli 2022.
Tingkat inflasi kedua negara itu mencapai level tertinggi dalam 40 tahun. Laju inflasi yang tinggi itu pun direspons oleh bank sentral di negara-negara maju dengan menaikkan suku bunga acuan dan mengetatkan likuiditas. Kebijakan moneter yang bertujuan menekan lonjakan inflasi itu, pada akhirnya akan berimbas pada pelemahan ekonomi.
"Tadinya kan kita lihat Bank Sentral AS dan Eropa menganggap bahwa inflasi ini temporer karena pandemi, tapi ada perang, dan sekarang minyak jadi instrumen perang," kata Sri Mulyani.
Selengkapnya klik di sini.
Baca juga: Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom Hitung Proyeksi Harga Minyak Mentah 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.