Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Luhut: Indonesia Bersih, Tahun 2024 Bisa Olah 12.000 Ton Sampah Per Hari

Kompas.com - 08/09/2022, 08:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, lebih dari 80 persen sampah laut itu berasal dari darat yang terbawa ke laut dari sungai-sungai.

Upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan kolaboratif akan mewujudkan ekosistem laut yang lebih bersih dan sehat. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Gerakan Laut Bersih Nasional Tahun 2022 yang diadakan di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

"Kami bermimpi pada tahun 2024 kuartal kedua kita bisa mengolah 12.000 ton sampah per hari dan menjadikan Indonesia bersih," ujarnya dikutip melalui siaran pers Kemenko Marves, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Australia Ingin Pasang Kabel Laut ke Singapura, Luhut: Lewati Indonesia Harus Minta Izin dan Bayar

Luhut dalam sambutannya menyebutkan, dalam tiga tahun terakhir, telah terjadi pengurangan sampah laut sekitar 28,5 persen. Namun, ini masih jauh dari target pada tahun 2025 yang ingin mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen.

Ditambah lagi, Indonesia juga berambisi menuju bebas sampah plastik di lautan pada 2040, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018.

Untuk itu, pemerintah terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Lebih lanjut kata eks Menko Polhukan menjelaskan, telah dimanfaatkannya berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk menggenjot pengurangan sampah laut di Indonesia.

Baca juga: Luhut Ingin Pastikan Bali Bebas dari Sampah Jelang KTT G20

 


Contohnya, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang ciptaan karya anak bangsa yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik, serta pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.

Luhut berharap serta mendorong masyarakat maupun stakeholders lainnya untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam mengatasi permasalahan persampahan di Indonesia. Sampah memiliki berbagai dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan.

"Pencemaran akibat sampah plastik di laut merupakan isu krusial yang sedang kita hadapi bersama, bahkan ini sudah menjadi perhatian global sehingga kita harus kompak dan cermat dalam menanganinya," tuturnya.

Sementara di lokasi yang sama, Kepala Staf TNI AL Yudo Margono juga menilai laut sebagai peradaban masa depan bangsa perlu dijaga. "Acara ini kita adakan sebagai upaya menyadarkan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia tentang pentingnya hal tersebut," tuturnya.

Baca juga: 20-48 Juta Ton Sampah Makanan Terbuang Per Tahunnya, Ini Saran Airlangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com