Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Harga Pertamax Bisa Turun jika Harga Minyak Dunia 75 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 08/09/2022, 10:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax bisa mengalami penurunan jika harga minyak mentah dunia turun ke level 75 dollar AS per barrel.

“Pertalite, Solar, dan Pertamax masih dalam subsidi. Jika minyak mentah dunia yang saat ini sebesar 95 dollar AS per barrel turun menjadi 75 dollar AS per barrel maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat,” kata Erick dalam siaran pers, Rabu (7/9/2022).

Erick bilang, harga BBM jenis Pertamax berdasarkan mekanisme harga minyak mentah dunia. Sehingga, apabila terjadi penurunan harga minyak dunia, hal tersebut akan diikuti dengan penurunan harga jual BBM di masyarakat.

“Apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat,” ungkap Erick.

Baca juga: Erick Thohir: Harga Pertamax Bisa Turun Sesuai Harga Minyak Mentah Dunia

Dia menjelaskan, apa yang dilakukan pemerintah saat ini dengan menaikkan harga Pertamax adalah upaya untuk mengurangi subsidi yang tidak tepat sasaran selama ini.

Perlu diketahui, meski sebagai BBM nonsubsidi, Pertamina tetap memberikan subsidi untuk Pertamax.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok ke Level Terendah Sepanjang 7 Bulan Terakhir


Erick menyampaikan penyesuaian harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter merupakan upaya pemerintah dalam mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran.

Di sisi lain, harga Pertamax sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian maupun harga yang ditawarkan kompetitor.

"Apa yang dilakukan pemerintah ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi," lanjut mantan Presiden Inter Milan itu.

Baca juga: Pertalite-Solar Bakal Naik? Ini Tips Hemat BBM agar Pengeluaran Tak Boncos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com