Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Negara Berkembang Seret Keuangan, Bagaimana Arah Pembangunan Berkelanjutan pada 2030?

Kompas.com - 08/09/2022, 16:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, banyak negara berkembang tidak memiliki sumber dana yang cukup untuk meningkatkan upaya mencapai agenda pembangunan berkelanjutan pada 2030.

Perlambatan ekonomi yang ada dan dampak jangka panjang pandemi Covid-19 mengharuskan kita untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dari sumber-sumber inovatif. Hal itu dia sampaikan dalam sambutan membuka puncak acara G20 Ministerial Development Meeting, di Belitung, Kamis (8/9/2022).

"Kabar baiknya, hanya dengan mengalihkan 3,7 persen dari 100 triliun dollar AS total aset investor institusional yang tersedia di tingkat global, kita dapat menutup kebutuhan pembiayaan kita," ucapnya.

Baca juga: Di Hadapan Delegasi G20, Suharso Ingatkan Pentingnya Perlindungan Sosial

Kerangka pembiayaan pembangunan berkelanjutan G20 yang telah disepakati saat Presidensi Saudi Arabia pada 2020, memberi momentum bagi seluruh Menteri Pembangunan G20 untuk meningkatkan komitmen politik dalam hal pembiayaan pembangunan.

"Dari sini lah, Presidensi G20 Indonesia mengusung isu blended finance sebagai mekanisme pembiayaan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan). Hal ini kita lakukan dengan merumuskan prinsip-prinsip blended finance yang merefleksikan perspektif dan konteks penerima, yaitu negara berkembang, LDCs, dan SIDS," tutur Suharso.

Suharso bilang, setelah memasuki tahun kedua pandemi, beberapa negara masih kesulitan untuk menjalani pemulihan dan mengejar ketertinggalan pencapaian SDGs.

Situasi ini menandakan belum cukup kuatnya multilateralisme yang saat ini ada. Untuk itu, kata dia, menjadi semakin penting menghidupkan kembali multilateralisme dalam mengatasi tantangan global dan mempercepat pencapaian SDGs.

Baca juga: Bappenas Luncurkan INFF Atasi Kesenjangan Pembiayaan Sebelum 2030

"Hari ini kita akan mengkonkretkan hasil diskusi yang sudah dilakukan oleh G20 Development Working Group selama setahun kebelakang serta memperkuatnya dengan komitmen politik. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kerja sama dan komitmen Anda untuk memastikan bahwa kita semua di sini membawa hasil yang konkret saat kembali ke negara masing-masing," kata dia.

Selain itu, dia mengajak para delegasi negara G20, memaksimalkan dukungan untuk UMKM agar bisa mencapai produktivitas optimal, dapat bersaing secara global, serta tahan terhadap guncangan di masa depan.

"Kita harus menyediakan jaring pengaman bagi orang-orang paling rentan untuk guncangan di masa kini dan masa depan, melalui penyediaan perlindungan sosial adaptif. Kita harus mentransformasi ekonomi kita menjadi lebih berkelanjutan, menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru, guna mencapai pekerjaan dan penghidupan yang layak," ujar Suharso.

Baca juga: Bappenas Kaji Kereta Gantung Jadi Angkutan Perkotaan IKN Nusantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com