Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Data PeduliLindungi Tidak Hilang, Pengguna Hariannya yang Berkurang

Kompas.com - 08/09/2022, 18:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Data aplikasi PeduliLindungi sempat dikabarkan hilang. Namun, hal ini dibantah oleh Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI, Setiaji yang menyebutkan data masyarakat di aplikasi PeduliLindungi tidak hilang ataupun bocor.

“Bukan hilang atau bocor, tapi penggunaan hariannya berkurang,” kata Setiaji saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Setiaji mengungkapkan, penurunan penggunaan aplikasi PeduliLindungi terjadi sering dengan penurunan kasus Covid-19 di tanah air.

Baca juga: Erick Thohir Sebut Data PeduliLindungi Hilang Setelah Kasus Covid-19 Turun

“Pada saat Covid-19, bisa 8 juta per hari (penggunaan aplikasi), dan sekarang 2-3 juta per hari (60 juta sebulan),” ujar dia.

Sebagai informasi, aplikasi PeduliLindungi merupakan bentuk konsolidasi pemerintah dalam memastikan sistem single data, termasuk dalam hal ketepatan penyaluran program pemerintah. Setiaji memastikan, data masarakat yang ada di aplikasi PeduliLindungi aman.

“Data di aplikasi PeduliLindungi dipastikan aman,” tegas dia.

Baca juga: Miliaran Data SIM Card Diduga Bocor, Ini Hasil Investigasi ATSI

Secara terpisah, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan juga mengatakan, penurunan penggunaan aplikasi PeduliLindungi akibat kasus Covid-19 yang mulai mereda.

“Tidak ada yang hilang, yang ada penurunan penggunaan PeduliLindungi karena Covid-19 sudah reda,” ujat Samuel.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, aplikasi PeduliLindungi merupakan bentuk konsolidasi data yang baik. Namun, 60 juta data pengguna di aplikasi PeduliLindungi tersebut hilang setelah kasus Covid-19 mengalami penurunan.

“PeduliLindungi kita pakai sampai 60 juta, tapi saat Covid-19 mulai hilang, hilang lagi itu data. Padahal ini momentum yang luar biasa,” ujar Erick dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 'Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia', Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Ketika Kominfo dan Operator Seluler Kompak Bantah Kecolongan Data SIM Card Pelanggan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com