Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Mengaku Masih Jual Rugi Pertamax meski Harganya Sudah Naik

Kompas.com - 09/09/2022, 10:04 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Jokowi mengatakan, penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat sasaran, sebelumnya membuat anggaran subsidi dan kompensasi dari APBN naik tiga kali lipat, dan hal itu akan naik terus jika pemerintah tidak segera mengambil keputusan tepat.

“Anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Itu akan meningkat terus, dan lagi, dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu, pemilik mobil pribadi,” jelas dia.

Baca juga: Apa Itu Influencer: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

Keputusan menaikkan harga BBM di situasi sulit Jokowi mengatakan, seharusnya uang negara diprioritaskan untuk memberikan subsidi pada masyarakat yang kurang mampu.

Oleh sebab itu, pemerintah membuat keputusan sulit dan merupakan pilihat terakhir, dari berbagai opsi, yakni dengan menaikkan harga BBM subsidi.

“Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Ini adalah pilihan terkakhir, yaitu dengan mengalihakan subsidi BBM sehingga beberapa BBM yang mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi akan dialihkan untuk bantuan yang tepat sasaran,” lanjutnya.

Baca juga: Sering Salah Kaprah, Ini Perbedaan Intan dan Berlian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com