LONDON, KOMPAS.com - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin atau setara 0,75 persen pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat. Ini menjadi kenaikan terbesar yang pernah diambil oleh ECB sepanjang sejarah.
Dengan adanya kenaikan tersebut, maka suku bunga simpanan di 19 negara yang menggunakan euro menjadi 0,75 persen. Ini juga kali pertama suku bunga simpanan ECB berada di zona positif dalam kurun waktu 1 dekade terakhir.
Baca juga: Pilih Instrumen Investasi Apa Saat Suku Bunga BI dan Harga BBM Naik?
Dilansir dari CNN, pengetatan moneter yang agresif diambil ECB untuk memerangi lonjakan inflasi yang terjadi, imbas dari konflik Rusia dan Ukraina yang tidak berkesudahan. Bank sentral bahkan berkomitmen untuk melanjutkan kenaikan suku bunga pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
"Kami mengharapkan untuk menaikan suku bunga lebih lanjut, karena inflasi masih terlalu tinggi dan kemungkinan akan tetap berada di atas target kami dalam jangka waktu panjang," tulis ECB, dikutip Jumat (9/9/2022).
Baca juga: Kala Suku Bunga Tabungan Hanya 0 Persen, Ke Mana Uang Milenial dapat Berlabuh?
Asal tahu saja, suku bunga ECB berada di wilayah negatif sejak 2014 lalu. Kebijakan moneter yang longgar itu merupakan upaya bank sentral untuk mendorong pengeluaran sekaligus merespons inflasi rendah.
Namun, kondisi berbeda dihadapi oleh ECB saat ini. Pada Agustus kemarin, Eropa dihadapi oleh tingkat inflasi sebesar 9,1 persen, imbas dari lonjakan harga komoditas energi dan pangan.
Baca juga: Bukan Menabung, Ini Strategi untuk Milenial Persiapkan Dana Pendidikan Anak
Lonjakan inflasi tersebut kemudian menjadi pukulan telak bagi industri di Eropa. Hasil survei menunjukan, kegiatan bisnis Eropa menurun dalam dua bulan terakhir.
Pelemahan kegiatan bisnis menjadi salah satu indikator, produk domestik bruto (PDB) Eropa bakal tergerus pada kuartal III tahun ini. Para pakar pun sudah memperingatkan adanya potensi resesi di kawasan tersebut.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Jika AS dan Eropa Masuk Resesi, Harga Minyak Mentah Dunia Bisa Turun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.