Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BCA Tidak Menggratiskan Biaya Transfer Antarbank BI Fast

Kompas.com - 09/09/2022, 14:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA akan tetap mematok biaya transfer antarbank menggunakan BI Fast sebesar Rp 2.500 per transaksi.

Direktur BCA Haryanto Tiara Budiman mengatakan, pihaknya tidak akan menggratiskan biaya transfer antarbank melalui BI Fast.

Pasalnya, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI) dalam menyelenggarakan sistem pembayaran BI Fast ini, tiap bank perlu memiliki infrastruktur pendukung.

Baca juga: Biaya Transfer BI Fast Bisa Lebih Murah dari Rp 2.500

Untuk itu, demi menjaga infrastruktur tersebut berjalan dengan baik dan aman, bank perlu mengeluarkan biaya perawatan.

Biaya perawatan infrastruktur BI Fast inilah yang menjadi alasan BCA tetap mengenakan biaya transfer BI Fast sebesar Rp 2.500 per transaksi.

"Kita tidak ada rencana untuk menggratiskan (biaya transfer BI Fast) sampai saat ini," ujarnya saat konferensi pers BCA EXPO 2022 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (9/9/2022).

Namun, apabila ke depannya BI mengatur biaya BI Fast lebih rendah dari saat ini, maka BCA akan siap mengikuti aturan regulator tersebut.

"Kita dukung inisiatif BI kita ikut aturan BI. Kalau BI angkanya Rp 2.500 ya kita Rp 2.500, kalau beda ya kita ikut," ucapnya.

Kendati demikian, kata dia, BCA sudah cukup lama menerapkan gratis biaya transfer untuk ke sesama rekening BCA.

Baca juga: Jumlah Peserta Terus Bertambah. Transaksi Per Hari BI Fast Tembus 1,83 Juta

"Jadi makanya kami mengundang silakan buka rekening BCA, jadi kalau transfer tuh sudah gratis sudah tidak dikenakan biaya," ucapnya.

Sebagai informasi, saat ini BI Fast menjadi metode transfer yang menawarkan biaya transfer antarbank paling murah jika dibandingkan dengan biaya transfer pada umumnya yang sebesar Rp 6.500 per transaksi.

Sementara itu, beberapa bank sudah mulai memberlakukan gratis biaya transfer antarbank seperti Bank Permata di aplikasi mobile bankingnya dan beberapa bank digital seperti Seabank.

Baca juga: BI Fast BCA: Cara Transfer BCA ke Bank Lain dengan Biaya Rp 2.500

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com