Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NEVER STOP

Cara Fujifilm Indonesia Ciptakan “Rumah” di Perusahaan

Kompas.com - 12/09/2022, 09:49 WIB
Wisnu Nugroho,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

Metode dengan fokus pada solusi

Di FFID, iklim kerja terbuka, adil, dan jelas dijalankan dengan metode kerja unik nan inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, omzet, dan profit. Peningkatan profit sendiri berpengaruh pada kepuasan karyawan selama bekerja.

Perlu diketahui, kebanyakan perusahaan memilih metode kerja berbasis plan, do, check, and act (PDCA). Metode ini diciptakan oleh ahli fisika dan statistik asal Amerika Serikat (AS) Walter Shewhart pada 1920 dan dikembangkan oleh William Edwards Deming dengan tujuan untuk perbaikan perusahaan ataupun individu.

Sementara, cara kerja di Fujifilm lebih ditekankan pada see, think, plan, and do (STPD). Metode yang berfokus pada problem solving ini merupakan inovasi Fujifilm pada 2005. Pembuatannya merujuk pada cara kerja karyawan berprestasi yang mampu mengatasi sejumlah persoalan saat itu.

Metode STPD misalnya memudahkan perusahaan dan karyawan merancang target tahunan atau management by objective (MBO).

“STPD bisa juga sebagai tool untuk problem solving,” ujar GM Corporate Affairs Fujifilm Indonesia (FFID) Rudy Handojo kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).

Efektivitas metode STPD sebagai problem solving terlihat ketika tim keuangan FFID melakukan penagihan.

Rochadian mengatakan, penagihan merupakan tugas berat, misalnya menghadapi pihak tertagih yang telat membayar. Menghadapi situasi itu, tim keuangan FFID tidak lantas menyalahkan pihak yang ditagih atas kendala yang terjadi. Tim keuangan FFID justru mencari tahu penyebabnya.

“Misalnya, customer A belum bayar. Kami see (lihat) dulu penyebabnya. Mungkin saja ia punya masalah. Jadi, fokusnya bukan pada masalah, melainkan solusi,” ungkap Dian, sapaan akrab Rochadian.

Metode kerja STPD, lanjut Dian, juga diterapkan dalam pekerjaan reguler. Ketika ada karyawan tidak mencapai target, atasan tidak langsung menghakimi tapi mencari solusi dengan metode ini.

Pertama-tama, atasan akan menganalisis permasalahan yang ada (see), mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi (think), lalu bersama-sama mendiskusikan jalan keluar terbaik yang bisa diambil (plan) dan pada akhirnya mengeksekusi tindakan bersama-sama (do).

Fokus pada solusi dapat terbentuk di FFID karena metode STPD. Karena keinginan mencari solusi, ruang saling menyalahkan sirna. Tim juga tidak terlalu lama terkungkung pada permasalahan sehingga bisa bertumbuh dan berkembang.

Sembilan kode etik

Kultur perusahaan yang terbuka, adil, dan jelas, serta metode kerja STPD di FFID ditopang kuat kode etik. Sebagai profesional, kode etik adalah alat kontrol dalam bekerja dan bertindak.

Ada sembilan kode etik FFID yang wajib dipatuhi. Lima pertama adalah larangan penyuapan, pengadaan yang adil, patuh terhadap peraturan pengendalian perdagangan, pengungkapan informasi, dan persaingan yang adil.

Empat berikutnya adalah aktivitas penjualan yang adil, pemasaran yang bertanggung jawab, jaminan mutu, dan pencegahan korupsi.

Kode etik yang dipahami dan diadopsi secara sukarela ini dijadikan panduan untuk menjaga profesionalitas.

Karyawan sangat menghindari transaksi bisnis di luar jalur resmi seperti melayani pemesanan via WhatsApp pribadi adalah turunan penerapan kode etik ini. Pemesanan diajukan lewat e-mail resmi perusahaan.

Kode etik ini dijadikan panduan dan dijalankan bukan karena rasa takut, tetapi alasan kebaikan yang dihadirkan.

Kode etik sebagai panduan dan bukan aturan yang kaku mengantar karyawan mampu menjaga integritas yang menciptakan iklim kerja yang nyaman untuk semua.

Inovasi tanpa henti

Kultur perusahaan, metode kerja, dan kode etik yang diterapkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dicapai bersama-sama dengan kerja sama dan inovasi.

Ruang mengemukakan pendapat dan menyampaikan ide yang dibuka lebar memungkinkan kebaruan-kebaruan muncul tanpa henti sebagai implementasi kultur Never Stop.

Never Stop merupakan kampanye global Fujifilm 2022. Semua karyawan dari semua divisi diajak berkreasi dalam kultur perusahaan yang dihidupi untuk melahirkan inovasi.

Manajemen membuka ruang dan mewadahi ide-ide yang masuk. Atas inovasi yang muncul, proyek akan dibuatkan, mulai dari perencanaan hingga kelengkapan tim yang terlibat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com