Usaha FFID selama ini selaras dengan arahan presiden, CEO, dan direktur perwakilan perusahaan Fujifilm Holding Tokyo, Teiichi Goto, pada April 2022.
“Setiap individu di Fujifilm harus memiliki earning power. Untuk memiliki earning power, Fujifilm telah menyediakan ruang untuk setiap karyawan untuk mengemukakan ide dan gagasan baru. Dengan keterbukaan ini, diharapkan setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” kata Teiichi.
Dalam lingkup FFID, perusahaan telah menyediakan ruang bagi karyawan untuk mengemukakan ide. Dengan keterbukaan ini, setiap karyawan diharapkan memiliki kesempatan sama untuk berkembang. Perusahaan pun berpeluang untuk semakin bertumbuh, baik secara nilai ekonomi maupun sosial.
Apresiasi FFID kepada karyawan dilakukan juga lewat program pelatihan. Tujuan pelatihan adalah untuk menggali lebih dalam potensi karyawan. Semangat tanpa henti ini membuat Fujifilm selalu siap menghadapi perubahan.
Sebagai contoh, pada 2019, perusahaan bekerja sama dengan MarkPlus mendesain program manajerial (manager development program). Kurikulum yang diajarkan mirip seperti Master in Business Administration (MBA).
Saat ini masih berlangsung pelatihan dari Microsoft Power BI yang diikuti divisi keuangan. Lewat program pelatihan ini, tim mendapat pengetahuan tentang laporan berbasis data science.
Berkat pelatihan itu, Dian mengungkapkan, tim keuangan FFID kini bisa membuat laporan yang lebih interaktif.
Kultur, metode, kode etik, dan apresiasi kepada karyawan FFID diterapkan juga di masa pandemi Covid-19 dengan sejumlah keterbatasannya. Work from home (WFH) membuat karyawan terpisah jarak dan tidak bisa berinteraksi secara nyata.
Seiring kasus Covid-19 yang mulai terkendali, FFID kembali menggelar Funesday dan Lunch with President Director untuk merekatkan kembali interaksi langsung dan menumbuhkan semangat setelah pandemi.
Funesday adalah kegiatan minum teh atau kopi bersama seluruh karyawan FFID yang digelar setiap minggu di kantor, tepatnya di Green Corner. Agenda rutin ini terhenti selama dua tahun terakhir akibat pandemi.
Green Corner adalah saksi keceriaan kerja-kerja di FFID. Di area tempat berkumpul ini, panggung bagi acara seru internal digelar rutin, seperti perkenalan karyawan baru dan perayaan ulang tahun di samping Funesday.
Ide-ide yang diutarakan, inovasi yang dirancang, atau sekadar keluh kesah karyawan FFID terjadi di Green Corner. Di sudut hijau ini, kultur keterbukaan dan kegamblangan FFID ditumbuhkan, dirawat, dan dikembangkan secara berkelanjutan.
Hijau, warna utama perusahaan yang membalut Green Corner seolah menjadi simbol pertumbuhan dan berkelanjutannya ide-ide dan inovasi di FFID.
Bagi FFID, Funesday sangat penting. Lewat Funesday, seluruh karyawan dari delapan unit bisnis yang jarang bertegur sapa bisa berkumpul. Karyawan FFID sangat antusias untuk hadir di acara Funesday yang sifatnya informal dan kasual.
Rindu kebersamaan yang biasa terjalin sebelum pandemi Covid-19 dengan bercengkerama atau makan siang bersama terobati di Funesday.
Untuk memberikan pengalaman lebih seru, Funesday rencananya akan dilaksanakan di luar kantor setelah pandemi Covid-19 benar-benar berakhir.
Sementara itu, ada satu lagi keunikan FFID yang perlu dikemukakan, yaitu Lunch with President Director FFID Masato Yamamoto.
Kultur terbuka membuat agenda ini berjalan dengan rasa kekeluargaan penuh simpati dan empati. Simpati untuk saling mengenal lebih dalam. Empati untuk mendengar keluh kesah guna dicarikan solusinya bersama. Suasana hangat penuh penerimaan dimulai dari Masato.
Kultur, metode kerja, kode etik, reward, dan keseruan-keseruan yang terjadi di antaranya membuat karyawan FFID kerasan layaknya di “rumah”. Karena itu, turn over di FFID rendah. DI FFID, karyawan menemukan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.