Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NEVER STOP

Cara Fujifilm Indonesia Ciptakan “Rumah” di Perusahaan

Kompas.com - 12/09/2022, 09:49 WIB
Wisnu Nugroho,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika menghadapi perubahan, umumnya kita gamang. Gamang adalah reaksi spontan yang wajar atas ketidaknyamanan yang dibawa perubahan. Perubahan yang membawa ketidakpastian mengusik kenyamanan.

Karena kenyamanan tidak ingin terusik, umumnya kita tertutup ketika perubahan datang. Kita berpikir, kenyamanan bisa dipertahankan ketika kita mengisolasi diri. Padahal, ini jebakan. Makin tertutup, makin kita tergilas perubahan.

Lalu, bagaimana bisa tetap bertahan dan justru berkembang di tengah tuntutan perubahan? Bagaimana berkompromi dengan ketidaknyamanan karena perubahan?

Sikap pertama menghadapi perubahan adalah terbuka. Terbuka bukan sikap pasif, melainkan aktif membangun dialog. Ketidakpastian yang menghadirkan ketidaknyamanan yang diterima karena sikap terbuka ini membuahkan peluang.

Karena terbuka, disrupsi di sektor industri film negatif tidak menumbangkan Fujifilm. Selain bertahan, Fujifilm bahkan berkembang merambah ke sektor kesehatan dan kecantikan.

Dua sektor yang tidak mungkin dilihat peluangnya jika tidak ada sikap terbuka berdialog dengan perubahan yang sedang terjadi.

Selain terbuka, sikap adil dan tidak memihak juga menjadi pijakan bersama di Fujifilm. Pijakan ini kian kuat dengan kebiasaan orang-orang di dalamnya yang selalu jelas ketika memberikan instruksi atau arahan. Terbuka, adil, dan jelas menjadi kultur di Fujifilm.

Dalam artikelnya di Forbes, Kamis (25/6/2020), pakar manajemen sumber daya manusia Paul McDonald menyebutkan, kultur perusahaan yang positif adalah lem yang merekatkan organisasi dan karyawan.

“Kultur positif membuat karyawan yakin bahwa perusahaan tempatnya bekerja adalah lingkungan yang baik untuk meniti karier. Moral, kepercayaan diri, dan keinginan bekerja sama mencapai tujuan dapat terbangun,” tulis McDonald.

Inovasi sebagai dialog terbuka

Sikap terbuka dipraktikkan tidak hanya ketika menghadapi tantangan dari luar. Di Fujifilm Indonesia (FFID), sikap ini ditunjukkan langsung oleh pucuk pimpinan perusahaan, yakni Presiden Direktur (Presdir) FFID Masato Yamamoto.

Dalam Teori Dimensi Budaya Hofstede–sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk memahami perbedaan budaya antarnegara, Indonesia termasuk dalam budaya dengan jarak kekuasaan yang tinggi dan senioritas. Selain itu, status atau pangkat berperan dalam masyarakat.

Karena itu, Masato melakukan sederet pendekatan agar gap akibat perbedaan budaya ataupun jabatan tidak ada di FFID.

Masato tak pernah segan membuka ruang dialog dengan karyawan untuk semua hal, termasuk ketika perusahaan menghadapi isu-isu kritis yang kerap tidak menyenangkan.

Ia juga membiarkan pintu ruangannya terbuka sebagai pesan mudahnya untuk diajak bicara. Tidak pasif menunggu, Masato memangkas jarak dengan menghampiri karyawan untuk sekadar bercengkerama atau ngobrol hal-hal ringan untuk saling pemahaman. Hierarki lebur karena sikap terbuka ini.

Terbuka untuk membangun dialog dan saling memahami menjadi pintu masuk juga untuk masa-masa sulit. Saat FFID melakukan berbagai efisiensi agar tetap bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19. Sikap terbuka ini menyelamatkan.

Keputusan efisiensi yang didialogkan secara terbuka bisa diterima karyawan dengan lapang dada. Pemahaman yang sama karena dialog terbuka ini membuahkan sejumlah inisiatif untuk mencari solusi bersama.

Sikap terbuka Masato dicontoh para manajer dan seluruh staf. Sikap baik yang menular ini menjadi iklim dan kemudian menjadi kultur. Karyawan nyaman karena merasa tidak ada yang ditutup-tutupi oleh manajemen.

Peran penerjemah budaya perusahaan

Meskipun perusahaan asal Jepang, sebagian besar karyawan FFID orang Indonesia. Di FFID, hanya Masato dan beberapa saja yang merupakan orang Jepang.

Kenyataan ini memunculkan peran-peran “corporate culture translator” dari Jepang ke Indonesia. Peran-peran general manager (GM) sebagai penyerap kultur perusahaan Fujifilm Tokyo untuk diinternalisasikan di FFID nyata di sini.

Teladan pimpinan tertinggi, peran-peran GM sebagai “corporate culture translator”, dan kegigihan bersama menerapkan nilai membuat kultur yang dihidupi di Fujifilm Tokyo dan FFID sama.

Selain meneladan pimpinan, keterbukaan di FFID juga tumbuh karena aturan khusus dalam penerimaan karyawan baru. Sejak awal masuk, karyawan sudah diinformasikan dan diajari beragam hal terkait perseroan, mulai dari peraturan, performa bisnis, hingga target ke depan.

GM Finance, Accounting, Logistics, and IT FFID Rochadian Maulana menuturkan, transparansi menjaga FFID terhindar dari konflik internal, baik vertikal maupun horizontal.

FFID GM Finance and Accounting Rochadian Maulana.Dok. FFID FFID GM Finance and Accounting Rochadian Maulana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com