Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi "Volatile Food" Semakin Turun, Ini Langkah Strategis BI dan TPID Riau

Kompas.com - 12/09/2022, 13:29 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyebut tingkat inflasi volatile food di Provinsi Riau saat ini berhasil turun menjadi 5,84 persen dari Juli 2022 yang sebesar 7,04 persen secara year on year (yoy).

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengatakan, penurunan tingkat inflasi volatile food ini lantaran Provinsi Riau melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga pangannya.

"Tadi disampaikan Riau yang 7,04 persen (inflasinya), hari ini alhamdulillah sudah 5,84 persen karena bulan Agustus inflasi volatile atau pangannya sudah cukup turun," ujarnya saat membuka acara GNPIP Riau 2022, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Pemerintah Jaga Inflasi Volatile Food 4-5 Persen

Dia menjelaskan, BI memiliki program 4K untuk menekan tingkat inflasi di daerah-daerah, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

"Kami punya program namanya 4K. Keterjangkauan harga, jadi harganya harus murah. Ketersediaan pasokan, barangnya harus ada. Kemudian kelancaran distribusi, nanti ada hubungannya ke kenaikan BBM, tentunya Pak Gubernur akan memberikan subsidi kepada transportasinya. Dan komunikasi efektif," ucapnya.

Baca juga: Menahan Inflasi, Menggenjot Sektor Riil

Tidak hanya itu, guna menekan inflasi di daerah Riau, pada hari ini BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau meluncurkan program untuk mengoptimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Provinsi.

Program pengendalian inflasi daerah tersebut mengoptimalkan peran BUMDes tidak hanya sebagai badan usaha, namun turut berperan dalam menjaga kesinambungan pasokan, serta mengatur efisiensi rantai distribusi untuk komoditas cabai.

Dengan program ini, Riau menjadi provinsi pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan peran BUMDes dalam upaya pengendalian inflasi daerah.

Lebih lanjut, Doni menyoroti potensi strategis 1.591 BUMDes di Riau, dimana kurang lebih 200 BUMDes yang bergerak di bidang pertanian dapat digerakkan mendukung optimalisasi budidaya cabai.

"BUMDes ini kan jumlahnya ribuan, tapi nampaknya yang komit 200 (BUMDes) ya pak? 200 (BUMDes) komit menghasilkan 300 ton, insya Allah," kata Doni.

Baca juga: Mengendalikan Inflasi dan Menjaga Ketahanan Pangan

Selain itu, BI dan TPID Provinsi Riau juga memiliki program pengembangan budidaya pertanian perkotaan atau urban farming penanaman cabai di lahan pekarangan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Adapun, kata Doni, dalam melakukan urban farming ini, baik ASN maupun KWT akan melakukannya dibantu dengan teknologi digital.

"Jadi ini saya dengar di Pekanbaru, Dumai, Tembilahan sudah (ditanam) 65.000 bibit," tambahnya.

Disamping itu, TPID Riau juga menjalin Kerja sama Antar Daerah (KAD) dengan beberapa BUMD pangan di daerah produsen seperti Deli Serdang, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

"Kerja sama antar daerah kami akan sangat support karena kami juga keliling Sumbar dan Sumut agar Provinsi Riau mendapatkan pasokan yang cukup baik sehingga bisa menurunkan inflasi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com