Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Teknologi Informasi Bikin Distribusi BBM Lebih Cepat dan Efisien

Kompas.com - 12/09/2022, 18:06 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan teknologi informasi (TI) dan digitalisasi distribusi bahan bakar minyak (BBM) dengan didirikannya Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) dinilai tepat. 

Sebab, dengan cara ini, Pertamina sebagai badan usaha penyalur BBM dari kilang ke SPBU di tengah masyarakat berusaha agar proses produksi dan penyalurannya bisa berjalan baik, aman dan tepat sampai.

"Saya rasa sistem ini sangat bermanfaat di era digital sekarang ini," ujar Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR dari FPKS melalui keterangannya, Senin (12/9/2022). Sebab melalui sistem PIEDCC bisa terpantau aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas. Produk BBM yang dihasilkan dari kilang Pertamina disalurkan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM).

Baca juga: Pastikan Stok BBM Subsidi Aman, Dirut Pertamina Pantau Langsung Command Center

Mulyanto optimistis jika perbaikan terus dilakukan, sistem saat ini sangat bermanfaat dalam pengendalian penyaluran dan volume BBM. "Melalui penyempurnaan terus-menerus, sistem ini sangat efisien untuk memonitor dan mengendalikan volume BBM," katanya. 

Sebagai informasi, sistem PIEDCC merupakan upaya Pertamina mengantisipasi dan mencegah terjadinya kehilangan jumlah BBM yang tidak wajar, baik mulai dari produksi di kilang, distribusi oleh truk tangki maupun kapal, hingga masuk ke SPBU dan diterima oleh masyarakat.

Baca juga: Pastikan Stok BBM Aman, dan Tidak Bocor, Erick Thohir Tinjau Command Center Pertamina

Langkah ini juga merupakan upaya untuk efisiensi dalam produksi dan distribusi BBM.

“Itu upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses, baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua terekam, dari dispenser nomor 5 (misalnya) SPBU nanti produknya apa yang keluar, jadi kalau ada selisih bisa kelihatan,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, beberapa waktu lalu. 

Menurut Nicke, dari TBBM jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem. Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC.

Selanjutnya, saat diangkut oleh truk tangki menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), juga dimonitor secara sistematis.

Baca juga: Kunjungi Kemendagri, BPH Migas Minta Adanya Pengawasan Distribusi BBM Subsidi

Dia menjelaskan ada potensi penyusutan jumlah BBM yang dibawa oleh truk tangki karena BBM secara nature (sifatnya) bisa mengalami penguapan selama di dalam perjalanan. “Angka penyusutan tersebut ada batas kewajarannya dan jumlah BBM yang diangkut selalu terpantau oleh sistem di PIEDCC,” katanya.

Pengawasan tidak hanya di darat, tapi juga dilakukan di laut saat pengangkutan BBM menggunakan kapal. Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 258 kapal yang beroperasi dan semuanya terdata dengan baik dan terpantau secara langsung lewat PIEDCC.

“Kalau orang bilang ada yang "kencing" di laut, berarti jika ada kecepatan kapalnya 0 (berhenti) tapi dia di tengah laut, itu bisa langsung tersambung ke sistem dan ada CCTV di dalam, jadi kita bisa lihat apa yang sedang dilakukan,” jelas dia. 

Baca juga: Subsidi Energi Berpotensi Bengkak Jadi Rp 320 Triliun, Menteri ESDM Minta Warga Berpartisipasi Awasi Distribusi BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com