Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Pokja Ketenagakerjaan G20, Bahas Tenaga Kerja Disabilitas hingga Lapangan Kerja Berkelanjutan

Kompas.com - 13/09/2022, 08:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan selaku focal point Presidensi G20 Indonesia bidang ketenagakerjaan memulai pertemuan keenam Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 6th G20 Employment Working Group/EWG Meeting) di Bali, 12 September 2022.

Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, melalui pertemuan keenam ini, Kemnaker berharap EWG dapat menyepakati rumusan Deklarasi Menteri Ketenagakerjaan G20.

Pertemuan ini membahas indikator penilaian implementasi keberpihakan kepada penyadang disabilitas terkait akses informasi pasar kerja yang inklusif.

"Kira-kira indikatornya apa saja, instrumen yang bisa kita gunakan untuk melakukan assesment, penilaian sejauh mana kita memberikan ruang kepada penyadang disabilitas untuk bisa mendapatkan kesempatan terutama di pasar kerja," kata dia dalam siaran pers, Senin (12/9/2022).

Baca juga: BSU 2022 Tahap Pertama Cair, Kemenaker: Bisa Diambil di Bank Himbara Mulai Senin

Ia memaparkan, Indonesia telah memiliki instrumen keperpihakan kepada penyadang disabilitas di dunia kerja melalui UU Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, beserta aturan-aturan turunannya.

"Isu lainnya adalah menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, terutama dengan memberikan ruang kepada ruang kepada sektor UMKM dan informal, agar mereka bisa mendapatkan peran bagi peningkatan usaha-usaha ekonomi, serta ketenagakerjaan," terang dia.

Kemudian, hal lain yang dibahas di hari pertama ini adalah upaya-upaya peningkatan kompetensi SDM dalam menghadapi era digitalisasi dan update G20 skills strategy. Selain itu, pertemuan ini juga membahas vocational training based community.

Anwar menjabarkan, diskusi memiliki tujuan utama untuk dapat memulihkan kondisi ekonomi, khususnya kondisi ketenagakerjaan global secara lebih cepat harus diutamakan.

"Kami menyadari perbedaan dalam konteks dan pandangan kita yang terlihat selama pertemuan. Namun perbedaan tersebut jangan sampai menghambat upaya yang telah kita lakukan selama ini, justru harus menjadi bahan bakar kita untuk mencapai output yang telah kita rencanakan di awal kepresidenan ini," tandas dia.

Baca juga: Syarat dan Cara Cek Penerima BSU 2022 di Laman Kemnaker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com