Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Subsidi Energi 2023 Disepakati Rp 211,9 Triliun, Lebih Tinggi dari Jumlah di Nota Keuangan

Kompas.com - 13/09/2022, 09:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati anggaran subsidi energi di 2023 sebesar Rp 211,9 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari rencana awal dalam Nota Keuangan RAPBN 2023 yang sebesar Rp 210,6 triliun.

Hal itu disepakati dalam rapat panja antara pemerintah dan Banggar DPR RI. Rapat dihadiri oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu sebagai perwakilan dari pemerintah.

"Dengan ini kita sepakati total subsidi energi Rp 211,9 triliun," ujar Ketua Banggar Said Abdullah dalam rapat panja pembahasan RAPBN 2023 di Gedung DPR RI, Senin (12/9/2022).

Baca juga: BLT Subsidi Gaji Rp 600.000 Cair, Begini Cara Cek Penerimanya

Pada kesempatan itu, Febrio juga menjelaskan, alokasi subsidi energi dalam RAPBN 2023 mengacu pada asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di level 90 dollar AS per barrel dan nilai tukar sebesar Rp 14.800 per dollar AS.

Peningkatan anggaran subsidi energi pun terjadi karena nilai tukar dalam Nota Keuangan RAPBN 2023 turut meningkat dari sebelumnya diasumsikan sebesar Rp 14.750 per dollar AS.

Ia menyebutkan, dari sisi volume, anggaran subsidi itu mencakup bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu atau JBT sebanyak 17,50 juta kiloliter (KL). Rinciannya untuk minyak tanah 0,5 juta KL dan minyak solar 17 juta KL.

Kemudian mencakup volume Elpiji tabung 3 kilogram (kg) sebanyak 8 juta metrikton (MT), serta subsidi tetap minyak Solar sebesar Rp 1.000 per liter.

"Maka dengan menggunakan asumsi tersebut, belanja subsidi energi tahun depan, sudah termasuk subsidi BBM sebesar Rp 21,54 triliun, subsidi Elpiji 3 kg senilai Rp 117,84 triliun, dan subsidi listrik sebanyak Rp 72,57 triliun," jelas Febrio.

Lebih lanjut, ia mengatakan, anggaran subsidi energi itu belum mencakup anggaran untuk Pertalite. Lantaran Pertalite sebagai jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP), alokasi anggarannya masuk ke dalam kompensasi energi.

Hanya saja, pada saat itu besaran kompensasi energi untuk BBM jenis Pertalite belum dipaparkan Febrio dalam rapat dengan Banggar DPR RI.

"Yang kami tampilkan di sini adalah anggaran untuk subsidi energi saja, belum termasuk estimasi untuk kompensasi, yang memang harus kita cadangkan siap-siap untuk menghadapi ketidakpastian di tahun 2023," pungkasnya.

Baca juga: Harga BBM Sudah Naik, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Tetap akan Bengkak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com